IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Hasil Rakernas Komando : “Tolak Kenaikan Harga BBM”

IndonesiaBicara.com-PANDEGLANG, (16/06/13). Gelaran Rapat Kerja Nasional Konsolidasi Mahasiswa Nasional Indonesia (Rakernas Komando yang ke-3) selesai sudah. Rakernas yang digelar di Kampus Univ. Mathlaul Anwar (UNMA) Pandeglang ini dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.

“Rakernas yang dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia dilaksanakan mulai 14 sampai 16 Juni hari ini, telah selesai dengan menghasilkan pernyataan sikapnya. Tentunya pernyataan sikap Komando didasari berbagai kasus yang bergejolak di masing-masing wilayah NKRI”, terang Ketua Panitia Pelaksana Rakernas Komando, Nuhda Alghozali.

Para mahasiswa dari Komando, menginginkan agar Indonesia bisa sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian secara budaya.

Mahasiswa juga akan mengembalikan ruh perjuangan yang merupakan tanggung jawab gerakan mahasiswa untuk terus berjuang memperbaiki nasib bangsanya, membebaskan rakyat dari ketertindasan dan penderitaan saat ini.

“Menyikapi permasalahan bangsa terutama rencana kenaikan harga BBM oleh pemerintah maka kami bersikap bahwa kenaikan harga BBM sama saja telah menyengsarakan rakyat, karena tidak berpri kemanusiaan dan prikeadilan, serta telah menghianati amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sehingga membawa dampak yang besar dengan menjamurnya kemelaratan di seluruh pelosok negeri”, kata Nuhda Alghozali (rintho/rls)

Berikut Pernyataan Sikap Rakernas Komando selengkapnya :

Kenaikan harga BBM sama saja telah menyengsarakan rakyat, karena tidak berpri kemanusiaan dan prikeadilan, serta telah menghianati amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sehingga membawa dampak yang besar dengan menjamurnya kemelaratan di seluruh pelosok negeri.
Dengan teramandemennya Undang-Undang Dasar 1945 dan di hilangkannya TAP MPR serta GBHN telah menghasilkan produk Undang-Undang yang tidak pro terhadap rakyat dan hanya mementingkan kepentingan asing sehingga menghilangkan jati diri bangsa yang merdeka sepenuhnya sebagaimana yang teramanahkan dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Pembungkaman yang dilakukan oleh Rezim SBY-Boediono terhadap gerakan-gerakan perlawanan dari mahasiswa dan rakyat, sama saja menempatkan gerakan perlawanan seperti gerakan kriminal, karena sejatinya gerakan-gerakan perlawanan yang dilakukan mahasiswa bersama rakyat adalah murni atas dasar penderitaan yang di alami dan kegelisahan yang sama terhadap kebijakan-kebijakan yang melenceng dari amanah rakyat.
Rezim SBY-Boediono telah menghianati perjuangan para leluhur-leluhur bangsa terdahulu dan cita-cita kemerdekaan dengan dibukannya pintu gerbang penjajahan yang dilegalkan atas nama konstitusi sehingga ini adalah bukti penghianatan Resim SBY-Boediono berbanding terbalik terhadap tujuan dan cita-cita bangsa, sehingga munculnya pertemuan-pertemuan bersekala internasional seperti ACFTA, KTT APEC, WTO yang lebih memperjelas bahwa SBY-Boediono beserta kabinetnya adalah “GUBENUR JENDRAL” dari kepentingan asing.
Atas penderitaan rakyat yang ada di negri ini, dan dalam mewujudkan Maklumat Mahasiswa Bersatu Untuk Rakyat serta Menjalankan Komitmen yang tertuang dalam Manifesto Musyawarah Nasional Se-Indonesia, maka KOMANDO menyerukan kepada MAHASISWA di seluruh Indonesia. Dimulai dari tingkat kampus, tingkat Kota/Kabupaten dan Propinsi untuk melakukan Konsolidasi dan melakukan Aksi Demostrasi secara serentak didaerah masing-masing dengan menduduki objek-objek vital dalam gerakan Nasional pada Tanggal 17 Juni 2013 sebagai perlawanan sekaligus kemenangan gerakan Mahasiswa. *_*

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 13 + 15 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.