IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (08/03/10). Setelah dideklarasikan bulan Februari lalu, Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Tangerang Selatan (AMPERATS) mulai memperlihatkan gerakannya, Senin siang (08/03). Kali ini Kantor Penjabat Walikota Tangsel yang dijadikan sasaran.
Sekitar 30 orang anggota Amperats menggelar aksi unjukrasa di depan Kantor Penjabat Walikota Tangsel Jalan Raya Prabu Siliwangi No 1, Pamulang Kota Tangerang Selatan. Aksi kali ini menurut Ketua Amperats Agil Nopebryanto adalah untuk meminta kepada Walikota untuk berani menandatangani kesepakatan politik yang berisi antara lain: Seluruh Birokrat Kota Tangsel harus netral dalam Pemilukada Tangsel. Birokrat Tangsel agar tidak mengarahkan masyarakat kepada salah satu pasangan calon. Pemkot Tangsel tidak boleh memfasilitasi salah satu calon dengan fasilitas milik pemerintah dan Transparansi Anggaran Pemkot Tangsel 2009-2010.
Namun keinginan Amperats tidak terlaksana, karena menurut salah satu staf di Kantor Walikota Tangsel mengatakan bahwa Walikota Tangsel sedang tugas luar.
Agil Nopebryanto menjelaskan bahwa Amperats tidak ingin jika Kota Tangerang Selatan sudah menjadi antek-antek Pemprop Banten dan Pemkab Tangerang. “Sebagai elemen Mahasiswa Kota Tangsel, Amperats menginginkan agar masyarakat Kota Tangsel menentukan jalannya pemerintahannya sendiri tanpa adanya campur tangan pihak lain,” jelas Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah ini
“Kami menilai keadaan Kota Tangerang Selatan saat ini sedang menghadapi berbagai macam masalah, diantaranya adalah sudah muncul ketidaknetralan Kepala Daerah dalam menghadapi Pemilukada Kota Tangsel, permasalahan sampah yang tidak kunjung selesai dan tidak transparannya keuangan daerah,” kata Agil.
Selain melakukan orasi-orasi didepan Kantor Walikota Tangsel, anggota Amperats juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan bahwa Kota Tangsel masih dibawah bayang-bayang Pemrop Banten dan Pemkab Tangerang.
Tuntutan Amperats yang lain adalah Penerimaan PNS dan TKS yang profesional. Penanganan sampah yang cepat, serius dan manfaat. Percepatan infrastruktur disegala bidang. Peningkatan pelayanan yang profesional kepada masyarakat. Meminta kepada Media Massa untuk netral dalam Pemilukada Kota Tangsel. Jika Penjabat Walikota tidak mampu menjalankan pemerintahan yang baik dan amanah lebih baik mengundurkan diri saja. (rintho)
Komentar