IndonesiaBicara.com – Jakarta (4/8). Sekitar pukul 13.00 WIB hingga pukul 13.10 WIB, 20 orang dari Aliansi Rakyat Untuk SBY (ARUS), dipimpin oleh Akhmad Suhaimi berunjuk rasa di Depan Istana Negara, Jl. Merdeka Utara Jakarta Pusat.
Massa ARUS membawa spanduk yang bertuliskan Menolak hasil Pilpres 2009 = musuh rakyat. Massa menuntut Menerima hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 dan mendukung SBY-Boediono sebagai Presiden terpilih dan Menghimbau pada masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh omongan dan tindakan segelintir orang yang tidak menerima hasil Pilpres 2009.
Pernyataan sikap ARUS yang dibagi-bagikan kepada masyarakat dan pengendara yang lewat di depan Istana Negara berisikan :
Sebagai masyarakat yang taat hukum, yang menghormati hasil demokrasi dan menghormati suara-suara rakyat yang secara nyata pada Pilpres 2009 telah menjatuhkan pilihan pada SBY-Boediono, maka selayaknya jangan terprovokasi oleh hasutan segelintir orang yang tidak menerima hasil Pilres. Ada banyak elit politik yang berusaha memprovokasi masyarakat dengan meniupkan isu kecurangan Pilpres dan sebagainya.
Marilah dewasa bermasyarakat, hormati suara rakyat. Pun kepada Mahkamah Konstitusi, kami yakin Mahkamah Konstitusi dapat independen, tidak surut oleh tekanan kelompok massa yang berusaha mengacaukan dan tidak menerima hasil Pilpres dengan berbagai cara.
Siapapun yang menolak hasil Pilpres adalah perbuatan makar, inkonstitusional, melawan kehendak rakyat dan musuh rakyat. Kami selaku masyarakat arus bawah mendukung langkah-langkah Pemerintah untuk menyelamatkan demokrasi dan suara rakyat. Saatnya dukung dan kawal Presiden terpilih.
Megawati dan Jusuf Kalla, jadilah negarawan sejati, terimalah hasil Pilpres dengan lapang dada, ajari rakyat untuk kompetitif dan menjaga tatanan demokrasi. Terima kekalahan dengan lapang dada, jangan memprovokasi dan mengadu domba masyarakat. Kekalahan tidak lantas menjadikan alasan untuk menolak hasil Pilpres. (yani)
Komentar