IndonesiaBicara-Kendari, (03/02/10). Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Pemerhati Pembangunan Buton Utara (FMPP-BUTUR), di Kantor Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara, kembali ricuh. Bentrok antara staf Kejaksaan Tinggi Sultra dengan para pengunjuk rasa terjadi ketika pengunjuk rasa menyuarakan dugaan indikasi korupsi pembangunan Rumah Sakit di Kabupaten Buton Utara.
Dari pantauan indonesiabicara,com, bentrok ini bermula, ketika para pengunjuk rasa memaksa masuk kedalam kantor Kejati Sultra, untuk bertemu langsung dengan Kajati Sultra, Donny Kadnezar Irdan, SH, MH. Namun langkah mereka dihalau para staf Kejaksaan yang siaga tepat di depan pintu Kantor. Secara tidak disengaja megaphone demonstran mengenai bibir staf Kejaksaan, sehingga staf Kejaksaan tidak terima dengan adanya unsur ketidak sengajaan mereka.
Aksi semakin memanas dengan adanya pemukulan, menendang dan pengejaran oleh staf Kejaksaan terhadap para demonstran. Aksi adu fisik pun diperlihatkan. Beruntung, hal tersebut dapat diredam setelah aparat Kepolisian melerai mereka.
Massa yang dikoordinatori oleh Sudin Linsowu, kesal dengan sikap Kajati baru, yang tak pernah menemui para demonstran ketika melakukan aksi unjuk rasa. Dalam tuntutannya mereka menduga Drs Ridwan Zakaria selaku mantan Pjs Bupati Buton Utara memiliki keterlibatan dalam pembangunan Rumah Sakit Kabupaten Buton Utara yang belum dikerjakan pada tahun 2009.
Selain itu, Sudin juga mendesak Kajati untuk memeriksa Dr H Edy Madi Isa, M Kes selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buton Utara dan Sarif, SKM selaku Direktur RSUD Kabupaten Buton Utara yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pembangunan Rumah Sakit tersebut.
Apabila tuntutan tersebut belum juga ditindak lanjuti Sudin menyatakan akan menurunkan massa lebih banyak lagi. (KmK)
Komentar