IndonesiaBicara-Jakarta, 29 Juli 2009. Beberapa pihak baik tokoh agama maupun tokoh masyarakat menilai bahwa kualitas Pemilu 2009 sangat jelek dan jauh dari sifat-sifat sportif dan demokrasi. Demikian pulan dengan apa yang dikatakan oleh Ketua PP Muhamadiyah Ahmad Syafi’i Ma’arif saat diwawancarai oleh IndonesiaBicara di gedung Stovia Jakarta, “Kualitas Pemilu 2009 sangat diragukan dan masih lebih baik kualitas Pemilu 2004”
Syafi’i menilai bahwa kalah menang dalam politik sangat wajar, tapi kalah jauh kualitasnya dibanding Pemilu 2004, itu yang kita sayangkan. Walaupun dipuji oleh luar negeri tetapi ketika tuntutan Mega-Pro dan JK-Win terbukti, maka sedikit mencoreng demokrasi”.
Terkait Pilpres 1 putaran lihat saja putusan MK, apapun keputusannya kami terima. Terkait pernyataan SBY pasca bom saya rasa tidak layak seorang presiden melakukan hal itu. Padahal menurut DPR data tersebut sudah ada sejak tahun 2004, lanjut Syafi’i.
Mengenai upaya Mega-Pro dan JK-Win melaporkan kecurangan Pemilu, Syafi’i mengatakan “Saya rasa asal itu melalui jalur hukum, tidak masalah karena kita ingin memperbaiki demokrasi”.
Ketika ditanyakan terkait perkembangan terorisme di Indonesia Syafi’i menjelaskan “ Perkembangan teroris di Indonesia sangat subur karena Dr. Azhari dan Noordin M. Top tidak bisa bergerak di Malaysia karena ‘rumput kering’nya kurang di sini sedangkan di Indonesia rumput kering nya banyak. Seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan sebagainya.
Ketika ditanyakan apa penyebabnya Syafi’i menjelaskan pula “Pancasila dikhianati sekian lama itu masalahnya, maka terjadi ketidakadilan, korupsi merajalela, lapangan pekerjaan sangat terbatas, TKI kita dicibir oleh luar negeri itu ‘rumput kering’nya, pungkasnya. (inong/yani)
Komentar