Indonesia Bicara – Jakarta. Keberadaan patung Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Hussein Obama di Taman Menteng, Jakarta, tak hanya dikecam masyarakat Indonesia. Di AS pun menyeruak pula desakan agar patung tersebut diturunkan.
Salah satunya, grup Take Down the Barack Obama Statue in Taman Menteng Pari, yang saat ini jumlah anggotanya sudah mencapai 525 Facebooker. “Messiah Obama, omong kosong apa ini,” kata salah satu facebooker. Atau, “Obama tidak melakukan suatu yang hebat. Dia tak berhak dibuatkan patung,” kata Facebooker lainnya. Selain minta patung Obama kecil itu diturunkan, anggota jejaring sosial dari negeri Paman Sam itu ternyata juga mempertanyakan siapa donatur yang bisa mem buat patung itu. “Saya mempertanyakan lembaga bantuan mana yang membangun patung itu.
Benar-benar tak pantas,” kata seorang Facebooker. Uniknya, jumlah Facebooker yang telah bergabung di Take Down tht Barack Obama Statue in Taman Menteng Park tak sebanyak yang diberitakan di media. Di koran, jumlah anggotanya dikabarkan telah mencapai ribuan tapi nyatanya hanya 500 orang. Jejaring sosial penolak patung Obama kecil itu, dibuat oleh Richard John Mc Namara, pegawai California Departemen of Corrections sebagai Correctional Peace Officer. Di Indonesia, facebook penolakan keberadaan patung Obama kecil, jumlahnya telah mencapai 17.777 orang. “Mendingan patung orang utan yang didirikan di Taman Menteng, dah jelas punya Indonesia ….haha,” kata salah satu Facebooker.
Sebelumnya, Ketua Foundation Friends of Obama, Roon Mullere, penggagas patung tersebut menyampaikan bahwa pembuatan patung itu membuat Obama tersentuh. Kebanggaan Obama ini, kata Roon, disampaikan oleh adiknya. Maya Soetoro. Budayawan Betawi Ridwan Saidi mengecam Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo yang mengizinkan pemasangan patung itu di Taman Menteng Alasannya keberadaan patung tersebut merendahkan martabat bangsa.
Obama, tegas budayawan yang ceplas-ceplos ini, meski pernah tinggal di Manteng tidak punya kontribusi untuk Indonesia sehingga tak layak dibuatkan patung. Ironisnya, Obama juga orang asing, bukan pahlawan atau tokoh nasional. “Di negara manapun, nggak ada warga negara membangun patung orang asing. Ini proyek yang memalukan, memanipulasi, dan harus dibongkar,” tegas Ridwan.
Ridwan menilai Fauzi Bowo telah menyalahi aturan pendirian patung. Padahal prosedur pendirian patung, baik pahlawan maupun tokoh, di ruang publik tidaklah mudah. Contohnya, saat Indonesia dipimpin Soekarno. “Saat itu, mendirikan patung pahlawan atau patung tokoh harus seizin presiden,” katanya. (Sur)
Komentar