IndonesiaBicara–Palangka Raya, 20 Agustus 2009. Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) maut di persimpangan Jalan Runting Tada, Kecamatan Telawang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang menewaskan 25
karyawan PT. Tadah Mas membuat Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Achmad Diran berang.
Wagub menginstruksikan pengusaha segera menyediakan angkutan lain di luar truk seperti bus untuk mengangkut karyawan yang akan keluar areal. “Bayangkan 25 orang meninggal karena truk terbalik dengan muatan 65 orang. Ini sudah keterlaluan, memangnya (karyawan) dianggap barang apa? Kejadian di Kotawaringin Timur ini tak dianggap enteng oleh Pemprov Kalteng,” ujar Achmd Diran kepada sejumlah wartawan di ruang rapat Wagub, Rabu (20/8) pagi.
Menurutnya, pengangkutan karyawan menggunakan truk hanya diperbolehkan jika itu di dalam lingkungan kebun. Itu pun dalam satu truk maksimal boleh mengangkut 30 orang. Jika sudah melebihi kapasitas, menurutnya sudah melanggar ketentuan dalam keselamatan tenaga kerja.
“Tadi (20/8) saya sudah panggil unsur pemimpin GAPPKI (Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia) Kalimantan Tengah. Saya larang pengusaha mengangkut karyawan menggunakan truk jika sudah ke pasar atau acara di luar kebun. Perusahaan wajib menyediakan angkutan lain selain truk,” tegasnya.
Wagub juga menginstruksikan bupati dan walikota mengawasi angkutan penumpang dan barang yang melebihi kapasitas agar tak terjadi lagi lakalantas maut seperti yang dialami puluhan karyawan PT. Tadah Mas,
Senin (18/8) sekitar pukul 21.00 WIB. Pengawasan, ucapnya, harus dilakukan instansi teknis terkait di daerah sebelum kejadian. “Jangan baru ribut setelah ada kejadian. Ini untuk antisipasi,” imbuhnya.
Diran juga meminta lakalantas yang menewaskan 25 karyawan PT. Tadah Mas diusut tuntas oleh pihak berwajib. “Terima
kasih Pak Kapolda (Brigjen Pol Syamsuridzal) juga turun tangan. Itu (lakalantas karena muatan melebihi kapasitas) melanggar kok. Ini kan nyawa, kasihan 25 orang yang meninggal itu. Saya minta perhatiannya,” ucap Wagub Kalteng. (HH)
Komentar