IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Unjuk Rasa Mahasiswa & Masyarakat Menuntut Perbaikan Jalan & Melarang Truk Angkutan Batubara Masuk Kota

IndonesiaBicara-Bengkulu, 1 Agustus 2009. Ini merupakan kelanjutan aksi unjuk rasa Mahasiswa pada hari Sabtu 31 Juli 2009, dan hari ini pada pukul 16.00 WIB di depan Gedung Olah Raga (GOR) Jalan Sawah Lebar dan Jalan Kebun Tebeng Kota Bengkulu, aksi unjuk rasa kembali terjadi, elemen mahasiswa (BEM UNIB, UMB, UNIVED, STAIN) dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Masyarakat Membangun, dengan masa 100 orang turun kejalan, dipimpin oleh Sony Taurus (Korlap/Mahasiswa UMB), Tajudin (Korak/Mahasiswa UMB), Lubis (Presma BEM UNIB), Welly Kasisdi (Presma BEM UNIVED), Riki Pebriandi (Presma BEM STAIN Kab. Curup), Irul (Korlap Sopir Angkot Merah), Akmal Riyadi. SE (Ketua RW I Kebun Tebeng), H. Basri (Ketua Partai PPD Prov. Bengkulu/Warga Kebun Tebeng), yang menuntut pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang rusak akibat dilewati oleh truk angkutan batubara.

Pukul 16.00 WIB, aksi unjuk rasa yang telah berkumpul di depan GOR dan melakukan koordinasi dengan koordinator sopir angkot merah langsung turun ke jalan dan menggelar spanduk dan pamflet yang bertuliskan sama dengan suara pada spanduk dan pamplet yang digelar pada hari sabtu 31 Juli 2009.

Tajudin (Korak/Mahasiswa UMB), dalam orasinya mengatakan “Saat ini masyarakat kota Bengkulu telah terzalimi dan terhambat transportasinya, untuk itu kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Jalan Padang Jati dan Sawah Lebar untuk bergabung dengan kami dalam aksi simapatik ini. Kami dari elemen mahasiswa dan persatuan sopir angkot merah bersatu untuk menyikapi Pemerintahan yang sudah tidak punya hati nurani. Kita lihat sendiri di Jalan Padang Jati dan Sawah Lebar rusak berat, banyak memakan korban jiwa, dan hal ini jika dibiarkan akan terus memakan korban yang lebih banyak lagi. Kita tidak akan berhenti sampai disini, kami akan terus menuntut kepada Pemerintah hingga apa yang kita cita-citakan dan kita tuntut bisa tercapai. Ini adalah bentuk aspirasi kami, karena kota Bengkulu saat ini sangat menyedihkan. Pemerintah kelihatannya tidak mempunyai uang lagi untuk memperbaiki jalan yang rusak di Kota Bengkulu, untuk itu, mari teman-teman dan seluruh masyarakat kita menyumbangkan uang untuk membangun jalan yang rusak ini”.

Sony Taurus (Korlap/Mahasiswa UMB), dalam orasinya menambahkan “Pilkada itu mahal biaya-nya, tapi hingga sekarang sikap pemimpin kita hanya diam dan tidak mendengarkan jeritan masyarakatnya. Kita terus membayar pajak, namun kota Bengkulu tidak diperhatikan, seperti yang kita lihat jalan kota sudah hancur semua. Bagaimana investor tertarik untuk datang, jika melihat kota yang seperti ini, tidak diperhatikan dan dirawat”.

Lubis (Presma BEM UNIB), dalam orasinya mengatakan “Mari warga Jalan Padang Jati dan Sawah Lebar kita mengetuk hati Pemerintah. Setiap bulan, tahun Pemerintah kita mendapat uang dari hasil pajak, namun kita tidak melihat realisasinya, dan kita hanya mendapat debu dari kendaraan angkutan batubara yang lewat. Kami ingin pemerintah melarang truk angkutan batubara masuk ke dalam kota dengan peraturan yang ada, dan ini tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Welly Kasisdi (Presma BEM UNIVED), dalam orasinya mengatakan “Pemerintah kita hanya bisa menutup mata, truk angkutan batubara yang melewati batas tonase dibiarkan saja masuk ke dalam kota. Saya dari UNIVED mengajak kepada seluruh elemen masyarkat untuk bersatu menuntut pemerintah untuk bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi, yaitu perbaiki jalan yang sudah rusak, dan melarang truk angkutan batubara masuk dalam kota.

Riki Pebriandi (Presma BEM STAIN Kab. Curup), dalam orasinya mengatakan “Kami walaupun dari Kabupaten Curup, namun juga ikut merasakan dampaknya, di Kabupaten Curup pun juga terdapat jalan yang rusak, dan kami datang atas nama solidaritas. Pemerintah sepertinya tidak peduli dengan jalan yang ada di Provinsi Bengkulu ini, jadi hampir seluruh jalan yang ada sudah rusak dan tidak ada perbaikan sama sekali.

Pukul 16.50 WIB, pengunjuk rasa bergerak menuju Jalan Kebun Tebeng dengan menggunakan angkota merah. Pukul 17.00 WIB, pengunjuk rasa tiba di lokasi jalan yang rusak di Kebun Tebeng dan langsung menggelar spanduk dan pamplet yang bunyinya sama dengan aksi di depan GOR Sawah Lebar. Orasi yang disampaikan bunyinya dan intinya sama dengan apa yang telah diorasikan di depan GOR Sawah Lebar kota Bengkulu.

Akmal Riyadi. SE (Ketua RW I Kebun Tebeng), dalam orasinya mengatakan “Kami warga Kebun Tebeng mendukung penuh apa yang diperjuangkan oleh adik-adik dari mahasiswa dan sopir angkot merah namun tidak untuk tindakan anarkis, karena kami yang langsung dan sangat merasakan dampak dari rusaknya jalan di Kebun Tebeng ini. Prinsipnya kami hanya meminta ketegasan pemerintah untuk membatasi beban truk yang lewat Kebun Tebeng, jika kapasitas maksimal jalan sanggup 30 ton, maka dibuatlah jalan dengan kelas 30 ton. Dampak yang dirasakan adalah warga yang membuka warung makan banyak gulung tikar akibat debu, dan warga juga banyak yang terkena ISPA”.

H. Basri (Ketua Partai PPD Prov. Bengkulu/Warga Kebun Tebeng), dalam orasinya mengatakan “Saya juga sangat mendukung aksi ini, namun bukan berarti saya ikut memprovokasi warga disini. Saya sudah 4 hari ini memperbaiki jalan yang ada di depan rumah saya hingga jalan BLK dengan dana saya pribadi. Saya tidak mau dana yang telah saya keluarkan untuk pembangunan jalan ini, sia-sia karena dirusak kembali oleh truk angkutan batubara yang melintas di Jalan Kebun Tebeng ini, karena saya jika untuk memperbaikinya lagi tidak sanggup, karena keuangan saya terbatas, dan beda jika saya menggunakan uang Pemerintah. Kemarin saya dengar Walikota melarang truk angkutan batubara masuk dalam kota, namun hari ini Walikota tidak komitmen dengan kata-katanya, dan sepertinya Walikota mau mengizinkan kembali truk angkutan batubara masuk kota lagi”.
Aksi unjuk rasa akan dilanjutkan pada 3 Agustus di Kantor Walikota Bengkulu. (Indo Berita Nusantara)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 12 + 5 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.