IndonesiaBicara-Fakfak, (30/04/11). Perjalanan pemerintahan baru di Fakfak yang dilantik pada bulan Desember lalu, kini mulai mendapat sorotan dari masyarakat. Program-program yang dulu digadang-gadang sebagai janji manis politik para kandidat, kini mulai menjadi pertanyaan bagi masyarakat, khusunya kaum muda.
Tokoh muda Fakfak, Wilson Hegemur atau yang akrab disapa Willy misalnya, saat ditemui IndonesiaBicara.com mengatakan bahwa analisa kebijakan pemerintahan yang baru (Mohammad Uswanas-Donatus Nimbitkendik), harus dilakukan secara intensif dan terus menerus untuk menentukan prioritas program pembangunan sarana maupun prasarana yang akan dilakukan oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih.
Isu pemekaran Distrik Kokas dan pembangunan bandara internasional di Fakfak akan menjadi isu strategis yang berpotensi menimbulkan gejolak di masyarakat.
Isu pemekaran Distrik Kokas menjadi sebuah kabupaten baru sebagai janji politik pasangan terpilih, kedepan diperkirakan akan menimbulkan resistensi dari masyarakat, karena hingga memasuki masa enam bulan pemerintahan, belum juga menunjukkan tanda-tanda akan dimekarkan.
Selain itu, rencana pembangunan bandara internasional di Siboru, Fakfak, yang masih dalam tahap uji kelayakan, dinilai sudah menghabiskan dana APBD yang tidak sedikit.
“Untuk itu perlu dilakukan evaluasi kebijakan pemerintah dari tingkat distrik hingga kabupaten, secara intensif dan terus menerus,” lanjut Willy.
Sebagai tokoh muda Fakfak, dirinya merasa terpanggil untuk kembali ke daerah untuk membangun negeri. Willy juga menghimbau agar kaum muda lainnya tetap kritis terhadap kebijakan pemerintah, namun tetap menggunakan cara-cara yang elegan dalam melakukan kritikan, demi berjalannya fungsi kontrol sosial dalam keberlanjutan pemerintahan daerah Fakfak. (*)
Komentar