IndonesiaBicara-Muara Teweh, (16/02/10). Sejumlah kalangan meragukan kinerja dan survei ulang oleh salah satu lembaga survei dari Partai Golkar terhadap calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah. “Saya menjadi ragu lagi akan hasil survei terakhir ini. Saat menjelang akhir hasil survei nama pasangan kandidat sudah muncul, padahal nama-nama itu tidak boleh bocor,” kata Wakil Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi DPD Partai Golkar Kabupaten Barito Utara, Asari di Muara Teweh, Selasa.
Menurut Asari, meski hasil survei ulang yang dilakukan lembaga survei Indobaromater ini belum diumumkan, namun sudah beredar di nama pasangan Achmad Amur dan Wahyudi K Anwar. Padahal, kata dia, hal itu tidak boleh terjadi, kecuali hasilnya dipaparkan dalam rapat yang dihadiri ketua umum DPP Partai Golkar pusat. “Survei kedua ini membuat kami kembali ragu, setelah hasil pertama yang diduga penuh rekayasa dengan hilangnya nama calon gubernur Achmad Yuliansyah,” katanya.
Asari mengungkapkan, kabar terbaru menyebutkan rombongan tim kandidat tertentu diduga telah melakukan pertemuan yang dihadiri ketua tim survei Indobarometer asal Jakarta pada salah satu tempat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 9-10 Pebruari 2010. “Jadi dua keganjilan ini yang membuat kami ragu dan mempertanyakan kembali akan hasil survei terakhir ini. Jika begini, akan muncul jago karbitan,” jelasnya.
Sementara Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Golkar Barito Utara, Syalimudin Mayasin menyayangkan, jika survei terakhir ini kembali disusupi oleh kepentingan segelintir oknum. Tidak tak ada lagi rekayasa, karena jika kembali terjadi seperti sebelumnya ada nama kandidat yang hilang, bisa berdampak buruk dan semakin mengaburkan kepercayaan terhadap partai besar seperti Golkar.
Lembaga survei yang independen pun meski bijak, karena sudah dipercaya publik akan hasilnya, hendaknya bekerja objektif untuk melahirkan bakal calon gubernur dari Partai Golkar. “Kasihan akibat bisa disusupi salah tim sukses, hasil yang keluar akhirnya membuat perpecahan ditubuh Golkar itu sendiri. Kinerja lembaga surveipun bisa tercoreng, apakah mereka lembaga survei independen atau malah sebagai konsultan publik,” tegas Syalimudin. Dia menyesalkan, jika ada upaya rekayasa membelokan hasil survei yang saat ini berjalan. Apalagi ini salah satu upaya untuk mengganjal Achmad Yuliansyah maju menjadi gubernur Kalteng lima tahun ke depan.
Menanggapi isu berkembang dan ganjalan terhadap dirinya, Achmad Yuliansyah MM yang kini menjabat Bupati Kabupaten Barito Utara itu justru tak merasa kaget dengan hal seperti itu. Bahkan Yuliansyah mengatakan, tidak ada pemimpin yang tiba-tiba datang dari langit. Mereka tidak lahir begitu saja, cobaan, tantangan dan kejamnya hidup adalah bagian paling sah dari perjalanan yang membentuk mereka menjadi pemimpin.
“Sejak kecil saya memang sudah sering mendapat cobaan,tempaan itu membuat saya siap menghadapi hari esok. Manusia akan menjadi besar jika ia menetapkan tujuan yang besar. Tujuan itu harus diraih dengan cara benar, melalui cara yng diridhoi Allah SWT,” kata Achmad Yuliansyah yang juga Ketua DPD Partai Golkar Barito Utara ini. (*)
Komentar