Indonesiabicara-Citeras, Lebak. Pada 11 Juni 2009, unjuk rasa Paguyuban Pengemudi Bus Angkutan AKAP/AKDP Terminal Mandala, Rangkasbitung, kembali terjadi. Massa yang berjumlah sekitar 200 orang menuntut perbaikan jalan Cikande-Rangkasbitung (Cirabit) karena kondisinya sangat parah.
Menurut Endi Karis, salah satu sopir Bus, mengatakan bahwa jalan Cirabit ini sudah rusak cukup parah dan banyak menimbulkan korban dari masyarakat. Hal ini dikarenakan sering dilewati truk pengangkut pasir dari tambang galian pasir di daerah Citeras sehingga kondisinya sudah tidak layak untuk dilewati kendaraan.
Pada siang hari massa bergabung dengan massa dari Forum Peduli Masyarakat Jalan Cikande-Rangkasbitung, Aktivis STAI Assalamiyah, Persatuan Mahasiswa Jamilan (Permaja), dan Masyarakat Desa Cemplang Kecamatan Jamilan, Serang, yang berjumlah sekitar 300 orang. Massa akhirnya membubarkan diri setelah dilakukan mediasi dengan Retno (Wakil Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Banten), Bambang Supeno (Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten), dan Sofyan (Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak).
Kesepakatan yang didapat antara lain akan menindaklanjuti aspirasi warga masyarakat dengan melakukan perbaikan jalan Cikande-Rangkasbitung dan mengusulkan kepada Bupati Lebak serta Gubernur Banten agar meninjau kembali perjanjian dengan pengusaha galian pasir untuk mengganti truk tronton dengan dump truk/colt diesel. (ian)
Komentar