
Silaturahmi ini menyikapi rencana Aksi Bela Islam (ABI) Jilid III yang rencananya akan dilaksanakan 2 Desember 2016 mendatang.
Aparat keamanan dalam hal ini Kepolisian dari Polres Tangerang Selatan (Tangsel) berharap agar masyarakat khususnya Umat Islam di Tangerang Selatan maupun Tangerang Raya agar berkenan tidak berangkat ke Jakarta. Lebih baik menggelar doa dan zikir bersama di masjid maupun musholah di wilayah masing-masing.
“Kami dari Kepolisian mengimbau kepada Umat Muslim di Tangerang ada baiknya tidak berangkat ke Jakarta dan menyerahkan kasus dugaan penistaan agama kepada penegak hukum, nanti kita pun akan mengadakan zikir dan doa bersama di masjid dan musholah,” kata Kapolres Tangsel AKBP Ayi Supardan.
Namun pernyataan Kapolres tersebut sekedar imbauan karena ikut aksi unjukrasa adalah hak dari setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat dimuka umum.
“Jika terpaksa harus berangkat maka Ibu-ibu, anak-anak maupun orang tua renta tidak perlu ikut. Saya juga mengajak tokoh masyarakat dan tokoh ulama dapat memberikan ketenangan bagi umat untuk tidak ikut aksi,” tambah Kapolres.
Perwakilan pihak Pemerintah yang diwakili oleh Walikota Tangerang Selatan mengapresiasi langkah pengamanan yang diambil oleh Polri dan juga TNI serta menyampaikan pesan kepada seluruh tokoh ulama agar memberikan kesejukan kepada masing-masing warganya.
“Kami menyampaikan terimakasih kepada TNI dan Polri yang senantiasa telah menjaga keamanan dan ketertiban di Tangerang Selatan khususnya. Dan Kedepannya masjid agar tidak hanya sebagai tempat untuk Sholat saja tetapi dapat digunakan sebagai pembangunan serta pemberdayaan umat. Untuk para alim ulama dan tokoh masyarakat agar senantiasa memberikan kesejukan bagi umat serta jangan mudah terprovokasi,” kata Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.
Dari kalangan ulama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tangerang KH Uwes Nawawi menuturkan tentang cinta kepada negara adalah sebagian daripada iman dan jangan sampai kita terperosok dengan ucapan-ucapan kita.
“Jangan sampai kita menyampaikan pernyataan yang tidak berbobot dan tidak berguna maupun yang menyinggung perasaan orang lain. Masjid sejak jaman kenabian selalu menjadi pusat pemberdayaan umat. Nabi dan para sahabat senantiasa mencontohkan akhlak yang baik dan tidak saling menghujat serta senantiasa menjalin silaturahmi,” ucap KH Uwes Nawawi.
Hal senada disampaikan oleh Ketua MUI Tangsel, KH Saidih. Ia mengajak umat Islam untuk tetap menjaga keimanan dalam situasi apapun, selain itu keamanan juga harus terjaga agar negara kita menjadi negara yang baldatun thoyibatun warobbun ghofur.
“Akhlakul kharimah harus diutamakan oleh umat Muslim di Tangerang Selatan, kita doakan yang berangkat tanggal 2 Desember 2016 diberikan keselamatan dan keamanan, yang tidak berangkat juga agar berdoa dan berzikir bersama,” kata KH Saidih.
Di sesi akhir kegiatan Silaturahmi tersebut ditutup oleh Komandan Korem 052 Wijaya Krama Kolonel Inf Iwan Setiawan.
Danrem mengajak bagaimana kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban wilayah kita masing-masing.”Tentunya kita tidak bisa melarang jika umat Muslim mau ke Jakarta, karena itu merupakan panggilan hati nurani, namun yang harus diantisipasi adalah jika banyak berkumpul massa, maka akan lebih sulit dikendalikan,” kata Danrem.
Danrem berpendapat bahwa berdoa di Jakarta maupun berdoa di Tangerang adalah hal yang sama. “Untuk itu lebih baik kita menggelar doa bersama di Tangerang Raya, agar wilayah kita kondusif dan aman sehingga nyaman bagi semuanya,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Penyelenggara Silaturahmi, Sekretaris MUI Tangsel Abdul Rojak mengatakan kegiatan ini bertujuan tiada lain adalah memberikan kesejukan bagi umat Muslim di Tangerang Raya.
Kami tidak melarang untuk aksi di Jakarta, namun lebih baik cukup menggelar Istigosah diwilayah masing-masing dan kita serahkan penyelesaian kasus Ahok kepada penegak hukum”, pungkas Abdul Rojak. (Rin)
Kami tidak melarang untuk aksi di Jakarta, namun lebih baik cukup menggelar Istigosah diwilayah masing-masing dan kita serahkan penyelesaian kasus Ahok kepada penegak hukum”, pungkas Abdul Rojak. (Rin)
Komentar