IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (24/01/10). Seratus hari Pemerintahan SBY – Boediono terus menuai kritikan. SBY dinilai gagal dalam menahkodai Pemerintahan. Seperti yang diungkapkan Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti tentang Penilaian untuk kinerja 100 hari Pemerintahan SBY-Budiono. “Jelas angka merah atau bisa dibilang dibawah lima dalam semua aspek.
Dalam bidang ekonomi, Pemerintahan SBY semakin mendukung ekonomi liberal dengan adanya perjanjian bebas (FTA-red) dengan China, tentunya pedagang kecil akan mendapat tantangan berat dari produk-produk dari China. Dibidang hukum, semakin tidak jelas dan kabur, contoh kasus Prita, yang merupakan fenomena klasik dan membuktikan kaum lemah akan semakin dimangsa oleh hukum sedangkan yang kuat bebas melenggang,” papar Ray.
Dibentuknya Satgas mafia hukum, lanjut Ray, bukanlah solusi, badan ini hanyalah alat pamer dan pemulihan citra Pemerintahan SBY. Menurut Ray, demokrasi Indonesia juga semakin parah, contoh terakhir adalah pertemuan presiden dengan lembaga tinggi negara di Istana Bogor. “Pertemuan SBY dengan pimpinan lembaga tinggi negara tidak layak dan menyalahi demokrasi sistem Presidensial, ini membuktikan Pemerintahan SBY mulai takut dengan adanya impeachment dari Lembaga Tinggi Negara, khususnya dalam kasus Bank Century,” jelas Alumni UIN Syarif Hidayatullah ini.
Ketika ditanya tentang rencana aksi 28 Januari 2010 mendatang, Ray mengaku masih akan membahas dengan teman-teman lain. “Ya, kami akan turun tanggal 28 besok, tapi tekhnisnya masih dibahas dengan rekan di Gerakan Indonesia Bersih”, kata Ray. “Tuntutan kami agar Pemerintahan SBY segera membenahi kinerja yang buruk ini”, tambahnya.
Sementara itu dari kalangan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Bersatu (Gemasatu) berpendapat bahwa kinerja SBY selama ini bisa dibilang gagal mensejahterakan rakyat. Yudi Rizali Muslim, Aktivis Gemasatu Tangerang Selatan mengungkapkan bahwa Pemerintahan SBY gagal dalam bidang hukum, pendidikan dan kesehatan. “Pemerintahan SBY masih mengutamakan kepentingan asing, sehingga menjadi pemerintah yang tidak mandiri,” kata Yudi. “Yang kami soroti adalah skandal Bank Century yang hingga kini kami masih mengawal sampai ketahuan siapa dalang dibelakangnya,” tandas Yudi. (rintho).
Komentar