IndonesiaBicara-Kebumen, 20 Juli 2009. Setelah masalah sengketa lapangan tembak antara Dislitbang TNI-AD dengan petani di selatan Kebumen berjalan tanpa penyelesaian, akhirnya pada, (20/7) kemarin, di Kantor Kecamatan Buluspesantren, telah dilakukan pertemuan antara TNI-AD , dengan petani selatan yang tergabung dalam FPPKS.
Acara ini diselenggarakan untuk mencari penyelesaian terbaik antara Petani dengan TNI-AD, berkait dengan ancaman penghadangan oleh warga petani selatan apabila latihan menembak yang dilakukan oleh Taruna Akmil di Dislitbang TNI-AD pada tanggal 22-25 Juli mendatang tetap dilaksanakan.
Acara yang dihadiri oleh Bupati Kebumen KH. M. Nashirudin Al Mansyur, Wakil Bupati Kebumen H. Rustriyanto, SH, Ketua DPRD Kebumen Probo Endartono, SE serta jajaran Muspida Kebumen ini juga dihadiri oleh tokoh dan elemen yang menolak keberadaan TNI AD, diantaranya Ketua Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan (FPPKS) Seniman, PMII Kebumen, LPH YAPHI Purworejo.
Perlu diketahui, yang menjadi permasalahan atau dituntut oleh FPPKS, adalah pada saat lapangan tembak tersebut menjadi sengketa, telah terjadi kesepakatan antara FPPKS, TNI, Pemerintah Kabupaten Kebumen, dan DPRD bahwa TNI tidak akan mengadakan latihan di Urutsewu. Namun pada kenyataannya pada tanggal 22-25 Juli 2009 mendatang, siswa Akmil akan mengadakan latihan menembak di Urutsewu.
Setelah berjalan selama kurang lebih 3 jam, akhirnya Bupati Kebumen membacakan hasil kesepakatan, diantaranya Bupati akan mengkoordinasikan dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, untuk konsultasi ke Akmil tentang latihan pada tanggal 22-25 Juli mendatang, Bupati akan mendesak Gubernur supaya Latihan digelar diluar Kebumen, dan Bupati menjamin tidak ada latihan TNI di Dislitbang Urutsewu.
Dengan kesepakatan tersebut, warga petani menyambut baik dan masih tetap menunggu apakah kesepakatan tersebut dijalankan atau tidak. Menanggapi kesepakatan tersebut, Dandim 0709 Kebumen Letkol (Inf) Sidi Purnomo, mangatakan bahwa tidak masalah apabila latihan dilaksanakan diluar Kebumen, yang penting masyarakat kondusif dan aman. Sidi juga mengatakan dirinya akan menghormati kesepakatan tersebut, dan akan mengkoordinasikan lebih lanjut dengan Panglima Kodam.(b4L)
Komentar