IndonesiaBicara-Padang Aro, 6 Juli 2009. Berdasarkan hasil penyisiran Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres oleh KPUD Solok Selatan, ditemukan 265 nama pemilih yang belum masuk DPT. Padahal sebelumnya seluruh nama tersebut sudah tercantum dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pilpres akhir Mei silam. “Setelah kami rekap, terdapat 265 nama tambahan dalam DPT Pilpres di Solok Selatan,” kata Koordinator Sosialisasi KPUD Solok Selatan, Mulyadi, di Padang Aro (6/7).
Perubahan DPT tersebut berasal dari Kecamatan Sangir sebanyak 323 pemilih, penambahan DPT di Kecamatan Sangir Jujuan sebanyak 13 pemilih serta pengurangan DPT di Kecamatan Sungai Pagu sebanyak 61 pemilih.
Mulyadi menjelaskan, kesalahan tersebut semata-mata dikarenakan human error saat proses data entry dari Petugas Pemutakhiran Data Pemilu (PPDP) tingkat kecamatan ke KPUD Solok Selatan. Dimana terjadi penomoran DPT longkap saat perpindahan halaman laporan. “Misalkan ada yang dari nomor 25 langsung ke nomor 30, dan seterusnya,” imbuh Mulyadi seraya yakin penambahan DPT tidak mempengaruhi proses Pilpres karena pihak KPUD masih memiliki stok surat suara cadangan sebanyak 1.000 lembar.
Minim Fasilitas
Dalam pada itu Mulyadi juga meminta agar Pemkab Solok Selatan segera membangun kantor KPUD dan gudang logistik baru. Pasalnya selama ini pimpinan dan staf KPUD menempati bangunan kantor sewa yang sempit dan kumuh. “Di ruangan yang sempit itu kami bekerja menyiapkan hingga melakukan perhitungan pemilu sehingga hasilnya kredibel,” aku Mulyadi. Bahkan dikatakan untuk rapat pleno, terpaksa dilakukan di bawah tenda.
Hal serupa juga berlaku di gudang logistik KPUD Solok Selatan yang juga menyewa dari masyarakat. Selain menambah beban anggaran operasional, kondisinya yang kumuh dan lembab dikuatirkan dapat merusak logistik -termasuk surat suara- yang disimpan. (ahm)
Tak Berkategori 
Komentar