IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Ribuan Ikan Sungai Mati Akibat Pestisida

Muara Teweh (ANTARA News)- Ribuan ekor ikan sungai dari berbagai jenis mati akibat pestisida jenis Akodan di pedalaman Sungai Teweh (anak Sungai Barito) di kawasan Dusun Manggala Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Tengah Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah.

“Ikan sungai yang mati itu terdampar di pinggiran sungai sejak Minggu (20/9) hingga sekarang,” kata seorang warga Manggala Kelurahan Jambu, Igang, Kamis.

Menurut dia, ikan sungai yang mati kena racun oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu diantaranya jenis baung, lais, seluang, tembiring dan salap, bahkan dibawa arus hingga ke muara Sungai Barito dalam kondisi sudah membusuk.

Biasanya, kata dia, aktivitas penangkapan dengan menggunakan racun pestisida ini berlangsung sejak malam hari hingga dinihari di lakukan dari hulu di kawasan Dusun Kamendran Kelurahan Jambu.

“Memang aktivitas penangkapan ikan dengan cara dilarang ini biasa dilakukan pada saat sungai kering,” katanya.

Dia menjelaskan, setelah cairan untuk pembasmi hama tumbuhan ini di larutkan ke sungai, baru dilakukan penangkapan dengan strom aki.Saat itu ikan yang mulai mabuk akibat pestisida muncul ke permukaan akibat arus listrik strom tersebut.

Ikan itu, katanya, memang saat ditangkap masih segar, dan dijual warga ke pasar tradisional setempat seperti pasar ikan Pendopo dan Pasar Ipu Muara Teweh.

“Jadi kalau kita tidak tahu, sejumlah ikan yang dijual di pasaran itu sebagian besar dari hasil penangkapan secara ilegal terutama musim kemarau ini,” jelas dia.

Sedangkan ikan yang mati dan membusuk di sungai, tambah dia, karena terlalu lama kena pengaruh larutan pestisida tersebut sehingga ikan yang dalam air baik ukuran besar maupun kecil mati.

“Memang kegiatan ini diduga dilakukan oleh oknum warga setempat, namun kami sulit membuktikan.Bahkan warga masyarakat mengeluhkan karena berdampak pada air sungai yang merupakan tempat kebutuhan warga sehari-hari,” katanya.

Aktivitas penangkapan ikan dengan pestisida, tuba, putas dan lainnya ini memang marak dilakukan terutama musim kemarau, saat itu sungai kering selain di pedalaman Sungai Teweh, juga dilakukan di Sungai Lemo, Sungai Pendreh dan Sungai Lahei semuanya anak Sungai Barito.

Sementara seorang petani ikan setempat, Mukhlis mengatakan, sedikitnya 200 ekor bibit dan ikan siap panen jenis nila dan emas yang dipelihara melalui keramba di Sungai Barito kawasan Kelurahan Lanjas mati akibat pestisida yang terbaru arus dari wilayah hulu.

“Kalau ikan patin masih bisa bertahan, namun jenis nila dan emas mati di keramba saya dua hari lalu akibat tercemar pestisida tersebut,” katanya.

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 11 + 14 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.