IndonesiaBicara-Jakarta, 25 Juni 2009. Ketua Panwaslu Jakarta Timur, Martaferi, membenarkan bahwa telah terjadi perusakan atribut spanduk pasangan capres/cawapres 2009 di wilayah Jakarta Timur. “Telah terjadi perusakan terhadap spanduk SBY. Perusakan ini dilakukan oleh seorang anak muda berumur 20 tahun yang disuruh oleh orang tidak dikenal. Pada tanggal 16 Juni 2009 kemarin, kasus ini telah dipidanakan dan diproses oleh Polres Jakarta Timur”, ujar Martaferi.
Selanjutnya, Martaferi menyatakan bahwa perusakan spanduk di wilayah Jakarta Timurpun dialami kubu JK-WIN dan Mega-Pro. Namun, siapa yang menjadi pelaku perusakan tersebut belum diketahui sehingga tidak dapat diproses lebih lanjut secara hukum.
Selain perusakan spanduk kampanye, ditemukan pula spanduk black campaign bertuliskan “SBY Boediono Bencana Lanjutkan” di wilayah Cawang dan Kalimalang. Seperti yang dikatakan Martaferi, “Pada tanggal 20 Juni 2009, ditemukan spanduk bertuliskan “SBY Boediono Bencana Lanjutkan” di wilayah Cawang sebanyak 1 spanduk dan di Kalimalang sebanyak 10 spanduk”.
Serangan terhadap kubu pasangan capres/cawapres SBY-Boediono terus berlanjut. Pada tanggal 23 Juni 2009, Polres Jakarta Timur menyerahkan kepada Panwaslu 2 koper berisi berkas selebaran gelap sebanyak 10.000 lembar, bertema “Cermatilah Calon Presiden dan Wakil Presiden SBY-Boediono”. Koper tersebut dibawa oleh orang tidak dikenal di Jl. Basuki Rahmat RT 01 RW 10, Kelurahan Cibesel, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
“Seorang tukang ojek bernama Nasrullah melaporkan bahwa pada 23 Juni 2009 jam 13.30 WIB di Jl. Basuki Rahmat melihat seseorang yang mencurigakan membawa 2 buah koper”. Lebih lanjut Martaferi mengatakan, “Nasrullah kemudian meminta orang yang mencurigakan tersebut untuk membuka isi koper yang dibawanya. Ternyata di dalamnya berisi selebaran gelap yang berisi menyerang kubu SBY-Boediono. Orang yang membawanyapun kabur entah ke mana”. (Dini)
Komentar