IndonesiaBicara-Jakarta, 27 Juli 2009. Rekonstruksi bom di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, digelar yang diawali dengan pelaku bom bunuh diri mendatangi hotel itu dengan menumpang taksi.
Pada adegan pertama, sebuah taksi Pusaka warna biru muda nopol B 2784 BL masuk ke dalam areal Hotel JW Marriott. Taksi berhenti di depan hotel. Tidak lama kemudian, seorang pria berpostur tinggi, kurus, dan berkulit putih turun dari taksi. Pria itu terlihat memakai jaket dan topi warna hitam. Pria itu kemudian berjalan menuju bagasi belakang untuk mengambil tas troli. Setelah itu, pria itu masuk ke dalam hotel.
Adegan rekonstruksi selanjutnya tidak dapat dilihat karena wartawan dilarang masuk ke dalam hotel. Wartawan hanya dapat melihat dari jarak jauh. Lokasi masih dihiasi garis polisi dan dijaga polisi.
Hotel JW Marriott tampak ditutup. Rekonstruksi ini dihadiri tim Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS), Puslabfor, dan DVI.
Dalam rekonstruksi di lift, restoran dan lobi Marriott pelaku dan korban menggunakan patung berwarna hitam dan putih. Patungnya ada yang lagi duduk dan berdiri,” ujar seorang pekerja kontraktor yang tidak mau disebutkan namanya. Patung-patung tersebut tersebar di beberapa sudut ruangan. “5 patung putih duduk di depan meja. Ada patung berwarna hitam berdiri membawa tas dan troli barang. Ada juga patung di depan patung yang berdiri membawa koper itu,” jelasnya. (pri)
Komentar