IndonesiaBicara-Surabaya, (02/08/11). Beberapa waktu belakangan ini terjadi penumpukan truk barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya karena tidak dapat melakukan penyebrangan ke luar Pulau Jawa. Saat dihubungi indonesiabicara, (01/08), Kepala Humas Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Perak, Marzuki menyatakan hal ini bukanlah kesalahan dari pihak syahbandar.
Hingga saat ini belum ada larangan berlayar karena faktor cuaca yang dikeluarkan oleh Pelabuhan Tanjung Perak. Larangan berlayar bisa datang dari pelabuhan tujuan sehingga banyak truk barang yang tertunda keberangkatannya. Cuaca di pelabuhan tujuan bisa saja berbeda dengan cuaca di Pulau Jawa, ungkap Marzuki.
Hal ini kadang diluar perhitungan para pengusaha transportasi yang lebih memperhitungkan jadwal kapal roro. Sebaliknya, pemilik kapal dan terutama nahkoda kapal memperhitungkan juga faktor cuaca sebagai faktor utama keselamatan saat berlayar. Jika memang cuaca tidak memungkinkan, para nahkoda lebih memilih untuk tidak berlayar.
Diperkirakan dalam 1-2 hari ke depan sudah ada kapal roro yang berlabuh di Tanjung Perak. Sementara untuk kapal penumpang Pelni tidak ada masalah karena memang didesain untuk ombak yang tinggi, tidak seperti kapal roro untuk penyeberangan truk yang memang tidak didesain untuk berlayar saat ombak tinggi, pungkasnya. (AK)
IndonesiaBicara-Surabaya, (03/08/11). Beberapa waktu belakangan ini terjadi penumpukan truk barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya karena tidak dapat
melakukan penyebrangan ke luar Pulau Jawa. Saat dihubungi indonesiabicara, (01/08), Kepala Humas Kesyahbandaran Pelabuhan Tanjung Perak, Marzuki menyatakan
hal ini bukanlah kesalahan dari pihak syahbandar.
Hingga saat ini belum ada larangan berlayar karena faktor cuaca yang dikeluarkan oleh Pelabuhan Tanjung Perak. Larangan berlayar bisa datang dari pelabuhan
tujuan sehingga banyak truk barang yang tertunda keberangkatannya. Cuaca di pelabuhan tujuan bisa saja berbeda dengan cuaca di Pulau Jawa, ungkap Marzuki.
Hal ini kadang diluar perhitungan para pengusaha transportasi yang lebih memperhitungkan jadwal kapal roro. Sebaliknya, pemilik kapal dan terutama nahkoda
kapal memperhitungkan juga faktor cuaca sebagai faktor utama keselamatan saat berlayar. Jika memang cuaca tidak memungkinkan, para nahkoda lebih memilih
untuk tidak berlayar.
Diperkirakan dalam 1-2 hari ke depan sudah ada kapal roro yang berlabuh di Tanjung Perak. Sementara untuk kapal penumpang Pelni tidak ada masalah karena
memang didesain untuk ombak yang tinggi, tidak seperti kapal roro untuk penyeberangan truk yang memang tidak didesain untuk berlayar saat ombak tinggi,
pungkasnya. (AK)
Komentar