indonesiaBicara.com – Jakarta (8/8) Densus 88 Mabes Polri dinihari tadi menggrebek rumah jaringan Noordin M. Top di Perumahan Puri Nusapala Blok D RT 4 RW 12 Jatiasih, Bekasi Jabar, Rumah tersebut diduga sebagai markas komplotan NMT yang siap meledakkan aksi bom di Jakarta.
Menurut keterangan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, kronologis kejadian berawal dari penangkapan Amir Abdillah di Jatiasih Bekasi selaku pemesan kamar 1808 di JW Marriot. Amir Abdillah kemudian memberikan informasi keberadaan jaringan kelompok teror.
Dari hasil informasi Amir Abdillah aparat kepolisian kemudian menangkap Akhmad Fery yang dibuntuti dari Solo Jateng dan tertangkap pada tanggal 7 Agustus 2009 pukul 23.00 WIB di Jl.Kranggan Bekasi dengan menggunakan mobil Daihatsu Xenia No Pol AD 9324 DO. Di mana di dalam mobil tersebut ditemukan bom yang sudah siap diledakkan dan bom tersebut dirakit dari Solo oleh seseorang dgn inisial “SS” yang merupakan jaringan NMT.
Keterangan dari Ahmad Fery, Densus 88 melakukan penggerebekan ke Perumahan Puri Nuspala Blok D RT 4 RW 12 Jatiasih Bekasi Jawa Barat.
Tanggal 9 Agustus 2009 sekitar pukul 00.10 WIB dilakukan penggerebekan oleh Tim Densus 88 dan dalam penggrebekan tersebut Air Setyawan dan Eko Joko Sarjono @ Eko Peyang tertembak di tempat karena pada saat ditangkap melakukan perlawanan denganmenggunakan bom tangan yang siap diledakkan dan akhirnya meninggal di tempat. Jenazahnya kemudian dilarikan Ke RS Polri Dr Sukanto Kramat Jati Jaktim. Korban menyewa rumah Haji Suparno sebulan yang lalu.
Barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, 5 drum bahan peledak siap pakai. 4 bom aktif seberat 100 – 500 kg, dipasang di mobil Akhmad Fery.
Adapun Ciri-ciri Akhmad Fery adalah umur 30 tahun, berjenggot, berewokan,dan mengaku sebagai salah satu pengawas di proyek perumahan di sekitar Cikeas Bogor dan hendak membangun rumah di Cikeas Bogor (pri)
Komentar