indonesiaBicara.com – Jakarta (9/8) TNI akan meningkatkan pengamanan terhadap presiden dan wakil presiden. Hal itu dilakukan untuk merespons perkembangan dan menyesuaikan dengan ancaman yang ada.
“Itu otomatislah (pengamanan di kediaman SBY di Cikeas diperketat), tren situasi otomatis akan ada penyesuaian terhadap langkah-langkah pengamanan baik itu untuk VVIP maupun pengamanan pada umumnya. Isu bom Cikeas, ya kita waspada,”ungkap Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di sela-sela perayaan HUT ke-64 TNI di Silang Monas, Jakarta, Minggu (9/8/2009).
Sayangnya Djoko menolak menjelaskan penambahan kekuatan pengamanan terhadap pihak-pihak yang memiliki pengamanan VVIP. Karena hal itu untuk menjaga strategi yang akan dijalankan.”Saya tidak akan jelaskan (penambahan dan strategi), nanti orang tahu,” tegasnya.
Terkait peningkatan pengamanan dan deteksi, Djoko menjelaskan bahwa sistem deteksi dan pengintaian dilakukan melalui sistem komando teritorial (Koter). Namun, aparat TNI juga tetap merangkul masyarakat untuk mengantisipasi aksi-aksi serangan teror ini.
“Kita lakukan melalui satuan-satuan Koter, satuan intelijen. Untuk pencegahannya, kita lakukan bersama masyarakat seperti kita berikan pemahaman tentang ancaman teror dan bagamana menghadapinya,” pungkasnya. (pri)
Komentar