IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Pemilu Legislatif 2014 Diindikasikan Banyak Kecurangan

IndonesiaBicara.com-SERPONG (28/04/14), Pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu dinilai banyak terjadi kecurangan. Hal ini terungkap dalam Diskusi Publik Tentang Kecurangan Pemilu Legislatif 2014, yang diselenggarakan oleh Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Banten, di Remaja Kuring Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Caleg DPR-RI Partai Hanura, dr Yandra Doni menjelaskan bahwa pelaksanaan Pemilu Legislatif 9 April 2014, meninggalkan banyak persoalan bagi kebelangsungan demokrasi di Indonesia. Harapan rakyat akan perbaikan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara telah dirusak oleh mereka yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan dirinya saja.

“Pesta Demokrasi yang diharapakan berjalan dengan jujur dan adil justru dirusak oleh sistem yang diciptakan untuk merusak tatanan demokrasi yang sudah dibangun. Ironisnya kerusakan sistem penyelenggara Pemilu di semua tingkatan secara terstruktur, sistematis dan masif menjadi akar persoalannya”, papar Yandra Doni.

Menurutnya, ada beberapa kecurangan yang ditemui seperti ditemukan keberpihakan penyelenggara Pemilu terhadap calon Anggota Legislatif. Hal ini ditandai dengan adanya pertemua antara KPU dengan caleg bahkan ada indikasi pengaturan pemilihan komisioner KPU melalui politik uang.  Ditemukan praktek politik uang dalam jumlah besar antara caleg dan pemilih.

“Selain itu ditemukan perbedaan angka yang signifikan pada perolehan suara partai politik dan caleg pada form C1 dengan model D1 dan DA1 di Dapil III Banten, karena kesengajaan ini pihak penyelenggara telah melanggar pasal 309 UU No 8 tahun 2012 tentang Pemilu”, terangnya

Sementara itu Sekretaris Kota LIRA Tangsel Muhammad Acep, memaparkan hasil temuan organisasinya, yang sudah dibeberkan saat konferensi pers LIRA Tangsel beberapa waktu lalu.

“LIRA Tangsel sebelum dilakukannya Rapat Pleno Penghitungan Suara Tingkat KPU Tangsel telah menyelenggarakan Konferensi Pers terkait adanya penggelembungan suara ditingkat Kelurahan, namun KPU dan Panwas Tangsel tidak menindaklanjutinya”, kata Acep

Berdasarkan temuan dari LIRA Tangsel, ada beberapa Kelurahan yang diduga terjadi penggelembungan suara, seperti Kel. Rempoa Ciputat Timur dimana Suara sah parpol di kecamatan atau DA1 sebanyak 15.233 suara sedangkan di Kelurahan D1 sebanyak 14.323. Di Kel. Pondok Ranji Ciputat Timur kecamatan atau DA1 sebanyak 13.359 sedangkan Kelurahan D1 sebanyak 12.930. Kel Cirendue Ciputat Timur di Kelurahan D1 sebanyak 12. 440 sedangkan Kelurahan D1 11.692 dan juga di Kel. Pisangan, Ciputat Timur di kecamatan atau DA1 sebanyak 17.214 sedangkan Kelurahan D1 sebanyak 16.023.

“Dari hasil temuan LIRA ini, Panwaslu Tangsel sepertinya menutup mata dengan adanya dugaan penggelembungan ini, selain itu Panwaslu Tangsel hanya menindaklanjuti dua kasus Money Politik, padahal secara terang-terangan banyak caleg yang melakukan money Politik”, papar Acep.

Atas temuan tersebut, LIRA Banten akan mengadukannya kepada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) agar bisa menjadi pembelajaran dalam penyelenggaraan Pemilu Pilpres 2014 mendatang.

Dalam kesempatan yang sama Caleg DPRD Tangsel Partai Nasdem menegaskan sikap Partai Nasdem Kota Tangsel yang secara tegas menolak hasil pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat PPS, PPK dan KPU karena dinilai cacat hukum dengan ditemukan keganjilan terhadap jumlah suara seluruh partai politik yang ketika dihitung secara manual ternyata tidak sama.

“Partai Nasdem menemukan perbedaan angka perolehan suara partai politik dan angka perolehan suara caleg parpol pada C1 berbeda dengan angka perolehan suara parpol di model D1 dan Partai Nasdem juga menolak secara tegas terhadap software penghitungan rekapitulasi perolehan suara yang digunakan ditingkat PPS yang diragukan keakuratan datanya serta software tersebut tidak ada sertifikasi secara resmi oleh KPU RI”, pungkas Fahri

Diskusi ini dihadiri sejumlah Caleg, yang menyampaikan pendapatnya tentang adanya kecurangan Pemilu Legislatif 2014. Kecurangan yang disampaikan diantaranya adanya penggelembungan suara, ketidak netralan penyelenggara dan juga money politik. (Rin)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 2 + 6 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.