IndonesiaBicara-Palangkaraya, 15 Juni ’09. Calon Presiden Megawati Soekarnoputri mengangkat isu lingkungan hidup dan feminisme dalam kampanye terbuka Mega-Pro di lapangan Senaman Mantikei, Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Megawati mengatakan bahwa bila ia terpilih, ia akan melaksanakan moratorium hutan yang akan melarang segala penebangan hutan tanpa izin yang jelas. Menurutnya, berbagai daerah di Kalimantan kini sering dilanda banjir karena semakin berkurangnya hutan sebagai media penyerapan air.
Presiden perempuan pertama Indonesia tersebut juga menyerukan bahwa perempuan bisa memimpin negara Indonesia dengan mayoritas penduduk muslim. Salah satu prioritasnya apabila terpilih adalah memerintahkan ibu – ibu muda untuk memberi ASI pada bayi mereka. Mengenai kasus Manohara, Prita Mulyasari, serta TKW Siti Hajar, ia mengatakan sangat prihatin melihat martabat perempuan yang sering direndahkan, sehingga ia mengajak massa untuk memilih presiden perempuan.
Dalam kampanye yang tidak dihadiri Prabowo tersebut, sindiran kepada pesaingnya sempat dilontarkan Megawati dengan mengatakan alangkah sombongnya pihak yang mengatakan akan memenangkan pilpres 2009 hanya dalam satu putaran.
Setelah berkampanye selama kurang lebih 1 jam, rombongan Mega-pro langsung bertolak ke bandara untuk melanjutkan rangkaian kampanye selanjutnya di Pontianak. Kota Palangka Raya yang pernah dicanangkan sebagai Ibukota RI oleh Soekarno memang merupakan basis pendukung PDIP dimana Ketua DPRD Kalteng, R. Atu Narang merupakan ketua DPD PDIP Kalteng sekaligus Ketua Tim Pemenangan Mega-Pro Kalteng. Selain itu, Gubernur Kalteng, A. Teras Narang juga merupakan fungsionaris PDIP Kalteng. (imam)
Komentar