IndonesiaBicara.com-Lombok Utara, (24/12/09) Pagi itu pukul 09.00 WITA suara sirine tiba-tiba meraung-raung memekakkan telinga di Desa Bentek Kecamatan Gangga Kabupaten Lombok Utara (KLU). Orang berhamburan keluar menyelamatkan diri dari rumah masing-masing, dan korban mulai berjatuhan disepanjang Sungai Bentek. Beberapa orang yang diduga pencuri yang memanfaatkan kondisi mencekam tersebut juga ditangkap oleh Linmas desa setempat. Masyarakat dengan alat seadanya mulai menyelamatkan korban yang berjatuhan di sepanjang Sungai Bentek yang airnya meluap tersebut.
Tidak lama kemudian mobil bantuan dengan personil lengkap Taruna Siaga Bencana (TAGANA) Dinas Sosial Propinsi NTB datang ke lokasi bencana. Dengan sigap personil yang terlatih tersebut mulai melakukan evakuasi korban yang berjatuhan di sepanjang Sungai Bentek. Tidak lama mobil kesehatan datang ke lokasi kejadian, korban yang berjatuhan dievakuasi kedalam mobil Dinas Kesehatan, dan mobil Palang Merah Indonesia.
Kegiatan tersebut merupakan simulasi tanggap bencana yang dilakukan oleh Dinas Sosial Propinsi NTB, bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (KLU), Dinas Kependudukan KLU, Dinas Sosial KLU, dan instansi terkait. Kkegiatan ini dibuka langsung oleh Sekda KLU, Djohan Sjamsu, SH yang dalam sambutannya mengatakan bahwa pelatihan tanggap bencana ini, bukan menghendaki datangnya bencana, tapi sebuah kewaspadaan agar jika datang bencana kita sudah siap apa yang harus dilaksanakan.
Pihaknya berharap masyarakat mengikuti kegiatan ini dengan baik, hal ini karena pengalaman di Desa Bentek pernah terjadi banjir bandang yang menghancurkan rumah dan persawahan setempat. “Pengalaman adalah guru yang berharga, kita pernah mengalami banjir bandang di lokasi ini tepatnya 9 hari setelah KLU berdiri,” tambahnya.
Sebagai sebuah kabupaten yang baru berdiri tentunya peralatan yang ada masih sangat minim. Sekda KLU berharap kepada Dinas Sosial Propinsi NTB agar peralatan dilengkapi agar penanganan bencana yang mungkin terjadi bisa dilakukan dengan maksimal.
Sedangkan Ketua Dinas Sosial NTB Bachrudin, MPd, kepada IndonesiaBicara mengungkapkan, kegiatan ini merupakan simulasi penanggulangan bencana yang melibatkan masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat yang akan terkena dampak langsung. Bachrudin menambahkan bahwa tujuan dari kegiatan ini yaitu memberi kesadaran dan membangun psikomotorik warga sekitar agar tanggap bencana dan mengetahui apa yang dilakukan ketika terjadi bencana, meskipun pihaknya tidak menginginkan bencana itu terjadi. (pul)
Komentar