IndonesiaBicara.com-SERPONG, (18/10/13). LSM TRUTH (Tangerang Public Transparency Watch) mendesak agar aparat penegak hukum bisa melakukan kajian dan investigasi untuk menilai apakah ada indikasi KKN dalam proses pemenangan tender di Tangerang Selatan (Tangsel). Hal ini dijelaskan oleh Koordinator TRUTH, Aru Wijayanto dalam rilisnya yang dikirim ke IndonesiaBicara.com.
“Berdasarkan catatan TRUTH, ada sejumlah proyek di Kota Tangsel yang dimenangkan oleh perusahaan milik Wali Kota Airin Rachmy Diany, seperti perusahaan PT Putra Perdana Jaya, dimana dalam akta perusahaan, tercatat pemegang sahamnya adalah Airin Rachmi Diany dan Tubagus Ghifari Al Chusaeri (anak Airin-red)”, jelasnya.
Menurut Catatan TRUTH, di Tangsel, perusahaan tersebut memenangkan proyek, yaitu Rehabilitasi dan normalisasi Kali Ciputat, 2013 senilai Rp 11,3 miliar; dan Pembangunan trotoar Tangerang-Serpong Tahap I, 2013 senilai Rp 17,8 miliar.
“Dari sini bisa dilihat bahwa kekuasaan yang dominan cenderung tidak mampu memisahkan antara kepentingan pemerintah dengan kepentingan pribadi, yang self-serving dan self-seeking. Airin sebagai Wali Kota dapat dianggap gagal dalam menarik jarak antara the power in it self dengan diri pelaku agar tidak terjadi abuse of power”, terang Aru.
Logika sederhananya, menurut Aru Wijayanto, siapa yang berani “menggagalkan” perusahaan milik kepala daerah di mana ia berkuasa, ketika ia ikut dalam sebuah tender proyek.
Selain PT Putra Perdana Jaya, Aru Wijayanto juga menyebut ada perusahaan lain, yaitu PT Mitra Karya Rattan, dengan pemegang saham atas nama Herdian Koosnadi, yang merupakan kongsi Tb. Chaeri Wardana di PT Citraputra Mandiri Internusa.
“Perusahaan ini juga memenangkan tender proyek di Tangsel, yakni Pembangunan SDN Pondok Cabe Ilir 1 dan 2 senilai Rp 5,1 miliar”, pungkasnya. (Rin)
Komentar