IndonesiaBicara.com-SERPONG (16/02/2016). Rencana Pencalonan Tantowi Yahya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2017 mendatang sepertinya tidak berjalan mulus. Ganjalan pencalonan Tantowi Yahya salahsatunya datang dari Koalisi Masyarakat Banten yang dimotori oleh aktivis Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Banten Suhalimi Ismedi.
Menurutnya dalam Pilgub Banten yang akan dilaksanakan pada 15 Februari 2017 mendatang, sejumlah calon sudah mulai mensosialisasikan diri, seperti Wawan Iriawan, Andhika Hazrumy, Wahidin Halim, Jaya Baya, Rano Karno dan Tantowi Yahya.
“Namun demikian Tantowi Yahya dan Rano Karno merupakan tokoh impor yang bukan asli Banten atau bukan putra daerah Banten. Untuk itu diharapkan masyarakat Banten lebih cerdas memilih pemimpin yang memiliki latarbelakang kultur budaya lokal”, papar Suhalimi Ismedi.
Suhalimi khawatir jika pemimpin bukan asli Banten dan tidak memiliki ikatan emosional maka pembangunan menjadi terhambat dan tidak ada progres sama sekali.
Banten menurut Suhalimi, memiliki tokoh-tokoh yang potensial dan mampu memimpin perubahan Banten kedepan lebih baik.
“Untuk itu Komunitas Masyarakat Banten Bersatu Peduli Demokrasi mengajak masyarakat untuk mengawal proses pesta demokrasi di Banten dengan mengarahkan masyarakat agar jangan terjebak dengan calon pemimpin Titipan elit pusat yang tidak memiliki latar belakang sosial budaya kebantenan agar Banten kedepan tetap terjaga dari kepentingan kelompok”, paparnya.
Hal yang sama diutarakan oleh perwakilan dari Komite Nasional Pemuda Demokrat Banten, Imen Saragih yang mengatakan bahwa saat ini adanya titipan elit politik pusat yang belum mengetahui kondisi politik Banten.
“Banten tidak akan bisa maju dengan orang-orang yang tidak memiliki integritas. Yang dibutuhkan di Banten adalah pemimpin yang mengetahui budaya lokal dan paham dengan sosial kultur Banten”, pungkasnya. (Rin)
Komentar