IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Kebijakan Pemprov Lampung Dalam Penanganan Banjir dan Tanah Longsor di Tanggamus

IndonesiaBicara.com-Bandar Lampung (05/10). Penanganan masalah banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tanggamus diinyatakan oleh Hanafie Sirajudin (Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemprov Lampung) bahwa Pemprov Lampung siap membantu Pemkab Tanggamus dalam upaya penanganan akibat dari bencana tersebut. Pemprov Lampung masih menunggu kepastian tentang situasi terkini di Tanggamus, pasca bencana banjir yang terjadi pada Minggu (4/10) lalu.

Sementara ini, penanggulangan bencana masih dilakukan oleh Pemkab Tanggamus sendiri. Akibat bencana tersebut ratusan rumah terendam air dan tanah longsor juga mengakibatkan putusnya jalan Lintas Barat Sumatera. Hujan deras yang turun sejak Sabtu (3/10) kemarin, membuat air yang mengalir dari pegunungan di Kecamatan Semaka menyapu perumahan penduduk. Kawasan hutan yang tidak lagi dipenuhi pepohonan diduga menjadi penyebab banjir. Pihak Pemprov Lampung masih berkoordinasi dengan Pemkab Tanggamus, sementara ini situasi di Tanggamus masih bisa diatasi oleh Pemkab Tanggamus.

Pemprov Lampung membantu dengan mengirimkan bantuan berupa barang dan tenaga dari PMI (Palang Merah Indonesia) sebanyak 4 orang. Dinas Sosial (Dinsos) Lampung juga telah mengirimkan bantuan berupa bahan pangan seperti ikan kaleng sebanyak 75 dus, dan mie instan sebanyak 75 dus. Selain bahan pangan, Dinsos juga mengirimkan kain daster dan kain sarung masing-masing 75 lembar. Untuk memulihkan kembali keadaan di Kecamatan Kota Agung Barat dan Kecamatan Way Semangka, satu kompi dari Polres Tanggamus dan tim alat berat dari Dinas Perhubungan Lampung telah diterjunkan.

Bantuan barang dan tenaga ini masih sementara, karena Pemkab Tanggamus sendiri mengatakan masih bisa menanggulangi. Tapi jika sewaktu-waktu diperlukan, TNI/Polri, RSUAM, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung telah standby untuk diturunkan.

Sementara Budiharjo (Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung) menjelaskan bahwa hingga saat ini, korban bencana banjir di Way Semangka tiga orang meninggal dunia, dan dua orang masih dinyatakan hilang. Seorang warga dilaporkan tewas dan belum diketahui identitasnya. Selain itu dua orang lainnya masih dalam pencarian yaitu Suci Wulandari (5 thn) dan Riska (4 thn).Infrastruktur yang rusak di dua kecamatan adalah 2 unit rumah rusak berat, 214 unit rusak ringan. Jalan yang menghubungkan Kabupaten Tanggamus dan Lampung Barat juga masih tertutup lumpur. Banjir yang melanda kedua wilayah kecamatan tersebut sudah rutin terjadi sejak dua tahun yang lalu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Prov. Lampung Ir Mardiono mengatakan bahwa langkah pertama yang akan dilakukan Pemprov Lampung adalah membuka isolasi jalan penghubung antara Tanggamus-Lampung Barat. Dinas PU Binamarga akan mengirimkan alat-alat berat dari dua arah tersebut. Operasional pembukaan wilayah akan dibantu oleh satuan TNI dan unsur masyarakat. (deny)

Komentar ditutup.