Indonesiabicara-Tangerang Selatan (9/12/09). Di saat mahasiswa lain melakukan aksi unjuk rasa ke Jakarta, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Tangsel dalam memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia lebih memilih melakukan Audiensi dengan Penjabat Walikota Tangerang Selatan. Lima orang perwakilan KAMMI Daerah Tangsel dipimpin Rico Chandra melakukan Audiensi (09/12) ke Kantor Walikota Tangerang Selatan di Jl. Prabu Siliwangi No. 1, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
Perwakilan KAMMI langsung diterima oleh Penjabat Walikota Tangerang Selatan HM Shaleh MT. Dalam Audiensi tersebut KAMMI memberikan Pernyataan Sikap kepada Walikota Tangerang Selatan yang diharapkan dapat dilaksanakan oleh seluruh Aparat Pemerintah di Lingkungan Kota Tangsel.
“KAMMI Daerah Tangsel melakukan Audiensi dengan Walikota Tangsel dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Se-Dunia maksudnya agar Pemerintah Kota Tangsel ikut bersama dengan mahasiswa beserta elemen masyarakat lainnya dalam penuntasan kasus-kasus korupsi di Indonesia dan Kota Tangsel pada khususnya” jelas Rico.
Pernyataan Sikap KAMMI diataranya adalah “membangun pemerintahan Kota Tangsel yang transparan dan akuntabel, menolak segala bentuk pungli dalam pelayanan publik, menghapus celah yang bisa mengakibatkan pendapatan ilegal dari margin proyek atau tender Pemerintah, Pemerintah Kota Tangsel harus transparan dalam penyusunan RAPBD, Pemerintah Kota Tangsel harus transparan dalam penggunaan APBD, PAD dan restribusi serta pendapatan lainnya dan mendesak kepada seluruh Aparat Pemerintah di lingkungan Pemkot Tangsel agar menjalankan Pemerintahan dengan bersih, transparan dan akuntabel.
Penjabat Walikota Tangsel menyatakan siap dan berusaha menjalankan pernyataan sikap tersebut. “Saya menyatakan setuju dan mendukung seluruh pernyataan sikap yang disampaikan oleh KAMMI Daerah Tangsel dan akan berusaha menyelenggarakan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi” terang Shaleh.
Pemerintah Kota Tangsel lanjut Shaleh bertekad untuk menjadi pelayan masyarakat dan siap menampung segala keluhan serta ingin bekerjasama dengan masyarakat demi terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang lebih baik. “Selain itu Pemkot Tangsel ingin mempermudah birokrasi bukan mempersulit dan berusaha memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat”, tambahnya.
Rencananya KAMMI Daerah Tangsel akan melakukan aksi unjukrasa dalam rangka Hari Anti Korupsi Se-Dunia di depan Kantor Walikota Tangsel, namun sehari sebelumnya pihak Pemkot Tangsel menyatakan kesediaannya menerima beberapa perwakilan dari KAMMI untuk bertemu dengan Penjabat Walikota Tangsel, sehingga aksi unjukrasa dibatalkan dan dirubah menjadi audiensi. “Saya rasa lebih baik melakukan audiensi dari pada aksi unjukrasa, lagipula sudah banyak teman-teman lain yang melakukan aksi”, tandas Rico Chandra. (rintho)
Saya sebagai anak menanyakan dan menyarankan untuk KAMMI ikut memonitorisasi terhadap aparat kelurahan dan kecamatan terutama di wilayah kelurahan pisangan ciputat,karena saat kami mengurus surat keterangan untuk pengambilan tabungan almarhumah bapak saya di 2 Bank, dan diperuntukkan ke Ibu saya yang sudah tua dan janda baru, ternyata pihak oknum kelurahan meminta biaya Rp.150.000,- per surat per Bank dan untuk sampai kecamatan tambah masing-masing Rp.150.000,- sehingga perlu dana Rp.150.000 x 4 = 600.000,- padahal jumlah tabungan tidak banyak, padahal kami juga pernah mengurus surat yang sama di wilayah Surabaya tidak dikenakan biaya alias ala kadarnya… saya bertanda tanya sebenarnya resminya biaya pengurusan seperti itu berapa ? , maka kami mohon KAMMI membuka ulah oknum2 pemerintahan yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan terhadap masyarakat Tangerang khususnya Ciputat,dan kami ucapkan terima kasih ke KAMMI bila bergerak dan memonitor roda pemerintahan di Ciputat.