indonesiaBicara.com – Jakarta (9/8) Gerakan teroris yang merekrut anak-anak muda untuk melakukan bom bunuh diri merupakan aliran Islam radikal yang saat ini mulai marak di tengah lingkungan penduduk.
Hal itu terbukti dengan peristiwa ledakan bom di JW Marriott beberapa waktu lalu, di mana pelakunya seorang anak berusia 18 tahun. Sabtu sore kemarin, Gerakan Umat Islam Indonesia pun terpaksa mendatangi masjid pelaku ledakan bom tersebut.
Dani Dwi Permana (18), warga Perumahan Telaga Kahuripan, Parung, Bogor, yang merupakan pelaku bom bunuh diri di JW Marriott, pada 17 Juli lalu merupakan korban ajaran aliran islam radikal yang saat ini terus merambah ke pemukiman penduduk.
Jaringan Islam radikal sengaja merekrut anak muda yang masih polos, rajin beribadah, penurut untuk masuk jaringan teroris, serta berani melakukan bom bunuh diri dengan iming-iming mati syahid dan masuk surga. Bagi mereka, melakukan bom bunuh diri adalah bagian dari ibadah.
Hal itu di katakan Ketua Gerakan Umat Islam Indonesia Habib Abdurrahman Asegaff saat mendatangi Masjid Assurur di Perumahan Telaga Kahuripan, Parung, Bogor, Minggu (9/8/2009). Masji itu selama ini menjadi tempat Dani Dwi Permana mendapatkan ajaran agama dari seorang ustaz bernama Saepudin.
Sementara itu, lanjut Habib Abdurrahman, Ustaz Saepudin yang selama ini di sebut sebagai imam masjid di Komplek Perumahan Telaga Kahuripan, merupakan salah satu anggota jaringan Islam radikal yang memiliki hubungan dengan jaringan Noordin M Top dan sudah masuk ke lingkungan masyarakat.
Sumber : okezone
Komentar