IndonesiaBicara – VIENTIANE. Lonjakan besar dilakukan kontingen Indonesia pada perburuan medali emas SEA Games XXV, Rabu kemarin. Dengan menambah enam emas, posisi Indonesia melejit ke peringkat tiga besar, menyodok Singapura dan Malaysia yang dalam beberapa hari ini menjepit pasukan Merah Putih di urutan lima.
Meski demikian, terobosan berarti itu tidak membuat para petinggi olahraga optimistis bisa memenuhi target menembus posisi tiga besar hingga akhir pergulatan pada SEA Games yang digelar di Veintiane, Laos, hingga 18 Desember besok. Justru suara kubu Pasukan Garuda terpecah. Ada yang optimistis bisa mencapai tiga besar, ada pula yang hanya berani menyuarakan pencapaian empat besar. Dengan menambah enam emas melalui atletik (tiga), wushu, panahan dan selam masing-masing satu buah membuat Indonesia sudah mendulang 32 emas, 37 perak, dan 60 perunggu. Indonesia melewati Singapura dengan 32-37-60 yang kini turun ke urutan empat. Malaysia yang meraih 29-36-51 kini melorot ke posisi kelima yang semula ditempati Indonesia.
Meskipun demikian, Indonesia masih tertinggal jauh dari Thailand dan raksasa baru olahraga Asia Tenggara, Vietnam. Thailand kukuh di puncak dengan 61-68-79. Vietnam dengan 61-55-47 membayangi di posisi kedua.
Komandan Program Atlet Andalan Lanjutan (PAAL) Achmad Soetjipto, mengatakan, peluang untuk bisa mencapai posisi tiga besar di SEA Games XXV Laos terbuka lebar. “Kita tidak boleh pesimistis. Peluang kita untuk mencapai posisi tiga besar sangat terbuka,” katanya usai menyaksikan penampilan skuad PAAL, Dedeh Herawati dan Suryo Agung, saat merebut medali emas, kemarin.
Suara lain dikemukakan Wakil Komandan Kontingen Indonesia, Djoko Pramono. Dia me lontarkan target Indonesia masuk empat besar. Peluang Indonesia memenuhi target menempati posisi empat besar SEA Games XXV Laos masih terbuka lebar. Sejumlah medali yang akan diperebutkan tetap memberi potensi besar bagi penambahan medali bagi kontingen Merah Putih, kendati hari pertandingan hanya tersisa dua hari lagi.
Menurut Achmad Soetjipto, daya juang seluruh atlet dan pelatih terutama yang tergabung di PAAL tidak pernah surut untuk bisa mewujudkan keinginan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Keinginan Presiden agar Indonesia berada di peringkat tiga besar adalah perintah yang harus dilaksanakan. Dan, saya yakin, perintah itu akan bisa dilaksanakan. Apalagi, saya tahu persis semangat atlet Indonesia tetap membara meski ada perasaan pesimistis dari pihak lain, ungkapnya.
Hari Kamis (17/12), kontingen Merah Putih masih berpeluang menambah perolehan medali emas dari cabang atletik, gulat, judo, voli pantai, biliar, bulutangkis, tinju, fin swimming, pencak silat, menembak, tenis, dan bola voli. “Masih banyak medali emas yang bisa diraup kontingen Indonesia untuk memperkukuh posisi di tiga besar,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut ini.
Sedangkan Djoko Pramono mengungkapkan, berdasarkan perhitungan posko kontingen, peluang memenuhi target merebut minimal 4o medali emas masih terbuka. “Kita harus tetap optimistis karena dari sejumlah nomor final, atlet Indonesia menciptakan All Indonesia Final,” ujar Wakil Komandan Kontingen Indonesia Djoko Pramono.
Djoko mendasari rasa optimistis tersebut dengan peraihan sejumlah cabang yang melebihi dari target yang ditetapkan. Ini terlihat dari nomor lari 10.000 m di mana Agus Prayogo dan Jauhari Johan merebut medali emas dan perak, nomor yang semula tidak diperhitungkan bisa menyumbang emas. “Memang ada yang meleset seperti biliar dan gulat, namun hasil tersebut tidak mempengaruhi target perolehan medali kita hari ini,” katanya.
Di samping berhasil menambah emas dari nomor-nomor yang tidak ditargetkan, raihan 10 emas pada dua hari tersisa semakin terbuka karena pada sejumlah nomor Indonesia berhasil menciptakan All Indonesian Final, seperti nomor tunggal putra bulutangkis perseorangan dan nomor bola voli pantai putra. Ini masih ditambah kemungkinan emas yang akan datang dari cabang atletik melalui pelari Trianingsih yang akan turun pada nomor lari 10.000 m dan cabang biliar.
“Jadi, dari hitung-hitungan tersebut, kita tetap optimistis target KOM/KOI untuk merebut minimal 40 medali emas saya yakin bisa terpenuhi,” kata mantan Komandan Marinir TM AL ini.
Keberhasilan kontingen Merah Putih menempati posisi ketiga tidak terlepas dari peran atletik yang mengantongi tiga emas. Lewat penampilan Suryo Agung di nomor 200 m, Dedeh Herawati 1.000 m gawang, dan Agus Prayogo di nomor 10.000 m putra. Hari ini atletik masih berpeluang menambah dua emas lagi dari nomor 10.000 m putri.
Atletik memang benar-benar menjadi primadona. Hingga kemarin, sudah 7 medali emas disumbangkan cabang yang dipimpin Bob Hasan ini. Kesemua atlet yang meraih emas itu merupakan binaan PAAL. Dan, hasil ini telah melebihi raihan yang dicapai pada SEA Games Thailand 2007 di mana kita hanya meraih enam medali emas.
Selain atletik, panahan kembali menyumbang emas melalui tiga Srikandi yang turun di tim recurve. Prestasi yang dicapai Ika Yuliana R, Rina Dewi Puspita, dan Novia Nuraini sukses melewati hadangan trio Laos, Singapura, Myanmar, Vietnam dan Thailand.
Emas lain disumbangkan atlet wushu, Aldi Lukman. Menyusul keberhasilan Susyana, Aldi tampil sebagai jawara pada nomor changquan putra saat berlaga di Lao ITECC, Vientiane. (Boy)
Komentar