IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (19/03/12). Rencana Pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus dikecam masyarakat, salah satunya dari ormas Islam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Seperti yang diutarakan oleh Ketua HTI Serpong Abu Zuhdi bahwa Pemerintah Indonesia saat ini berada dibawah sistem sekuler, dimana penguasanya tidak pernah berpihak kepada rakyatnya, tetapi akan selalu berpihak kepada pemilik modal/asing.
“Di Indonesia rakyat akan selalu dibebani dengan segala macam urusan dan alasan dengan dalih demi kepentingan rakyat”, kata Abu Zuhdi.
Lebih lanjut Abu Zuhdi menerangkan bahwa hubungan antara rakyat dan penguasa ibarat penjual dan pembeli, rakyat menjadi sapi perahan.
“Sangat disayangkan ironisnya lagi para penguasa tunduk kepada cukong kapitalis, ini yang diinginkan oleh negara Barat. Berbeda ketika penguasa itu dipimpin Khalifah, penguasa akan menjadi pelayan terhadap rakyatnya”, jelasnya.
Dalam menyikapi kenaikan harga BBM, HTI akan menggelar beberapa kegiatan, diantaranya tanggal 21 Maret 2012, pukul 13.00 WIB – selesai, di Gedung Wisma Antara Jakarta, akan dilakukan Temu Tokoh Nasional dan Ormas lslam dengan tema “Tolak Kenaikan harga BBM !!! Pemerintah Bohong, Khianat dan Dholim”.
Tanggal 22 Maret 2012, pukul 10.00 WIB – selesai, Masyiroh/aksi unjukrasa menolak kenaikan harga BBM di Bundaran Hotel Indonesia. Selain itu pada 24 Maret 2012, pukul 08.30 WIB – selesai di Asrama Haji Pondok Gede, pertemuan para ulama HTI menyikapi kenaikan harga BBM.
Kegiatan akan ditutup dengan aksi besar-besaran HTI yang diperkirakan hadir 10.000 orang dari HTI dan ormas umat Islam lainnya yang akan dilaksanakan pada 29 Maret, pukul 09.00 WIB – selesai, di depan Istana Negara Jakarta. (rintho)
Komentar