IndonesiaBicara-Palangkaraya, 20 Juni 2009. Sebanyak 11 titik panas (hot spot) di Kalteng terpantau oleh Satelit North Oceanic Atmospheric Administration (NOAA) sejak Kamis (18/6) lalu. Menurut Kepala Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Mega Hariyanto pihaknya telah diminta oleh untuk tetap waspada sampai bulan September nanti. Informasi dari Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bulan ini rawan terjadi kebakaran lahan. Sejauh ini sudah ada 30 titik panas yang terpantau dan tersebar di berbagai wilayah. Menurutnya, titik panas paling banyak berada di Kotawaringin Barat sebanyak 12 titik.
Sumber titik panas berasal dari pembakaran lahan warga dengan luasan 2 – 4 hektar. Pembakaran tersebut hanya dalam skala kecil, karena masyarakat sudah sadar, hanya saja faktor cuaca yang tidak disadari oleh warga, seperti angin kencang, menjadikan kebakaran meluas.
Lahan kering di Kalteng mudah terbakar, sebab suhu cukup tinggi dikisaran 34 derajat Celcius dengan kelembaban 96 persen. Menurut Mega, pihaknya tetap melakukan pengecekan terhadap personel, perlengkapan dan prosedur di daerah operasi Palangka Raya, Kapuas, Muara Teweh dan Pangkalan Bun.
(dari berbagai sumber)
Komentar