IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Gurita Cikeas Hilang di Tangsel

IndonesiaBicara-Tangerang Selatan, (28/12/09). Buku penuh kontroversi yang berjudul “Membongkar Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Bank Century”, kabarnya kini menghilang dari peredaran. Apakah memang sengaja dihilangkan atau memang laku sehingga diserbu oleh publik.

Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti berpendapat bahwa SBY sepertinya hampir sama dengan era Suharto, “SBY menggunakan cara-cara lebih halus dengan memberikan penjelasan-penjelasan kepada publik disetiap ia mendapatkan kesempatan berbicara, sedangkan Suharto dulu lebih melalui pendekatan fisik,” ungkap Ray.

Menurut Ray buku tersebut merupakan pengungkapan fakta aliran dana kampanye SBY pada Pilpres lalu. “Buku Gurita Cikeas mengungkapkan ada tiga sumber dana kampanye SBY, yaitu Dana “Pengusaha Hitam”, Dana Asing dan Dana dari Institusi Pemerintah,” kata Ray.

Kalau memang benar fakta dalam buku tersebut, lanjut Ray maka penulisnya yaitu Bung Aditjondro, lebih hebat dari Bawaslu, karena berhasil mengungkap aliran dana ilegal kampanye SBY. “Bawaslu dan KPU saja tidak bisa mengungkap adanya aliran-aliran dana tersebut,” ucap Ray sambil tertawa geli.

Ketika ditanya apa yang terjadi jika buku itu menghilang, Ray Rangkuti menjawab, “Dengan menghilangnya buku tersebut maka publik akan semakin lebih ingin mengungkap skandal-skandal yang ada pada Pemerintahan SBY,” jelas Alumni UIN Syarif Hidayatullah Ciputat ini.

Hampir sama dengan seniornya, Rico Candra yang juga mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah berpendapat sebenarnya Pemerintahan SBY tidak perlu terlalu ekstrim menghilangkan buku Gurita Cikeas. “SBY tidak perlu takut jika informasi didalam buku tersebut tidak benar, SBY hanya perlu melakukan klarifikasi jika informasi dalam buku tidak sesuai dengan fakta, jika menghilangkan buku tersebut maka SBY mematikan demokrasi yang ada di Indonesia”, kata Rico.

Ketua KAMMI Daerah Tangerang Selatan ini juga menjelaskan sebenarnya masih banyak persoalan-persoalan bangsa yang lebih besar dibandingkan hanya mengurusi sebuah buku. “Masih banyak persoalan yang harus diselesaikan oleh SBY,” imbuhnya.

Melalui pesan singkatnya aktivis HMI UIN Syarif Hidayatullah, Mahyudin mengatakan, “Kalau dibilang sama dengan rezim-rezim sebelumnya mungkin kita tidak perlu berfikir sejauh itu, yang terpenting adalah ada apa dibalik penarikan buku tersebut,” katanya. Menurut Mahyudin penarikan buku tersebut terindikasi untuk menutup jalan penyelesaian kasus Bank Century. “Ada inidkasi penutupan jalan untuk kasus Century,” tulis Mahyudin dalam pesan singkatnya.

Menurut pantauan IndonesiaBicara, beberapa toko buku diwilayah Tangsel buku “Membongkar Gurita Cikeas : Di Balik Skandal Bank Century”, sudah habis terjual dan sampai saat ini persediaan belum datang sedangkan permintaan cukup tinggi. “Ya memang buku Gurita Cikeas kemarin ada, tapi hanya sedikit itupun sudah habis terjual, sampai sekarang belum datang lagi,” kata staf disalah satu toko buku di Serpong Tangerang Selatan. (rintho)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 8 + 14 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.