IndonesiaBicara-Pekanbaru, (27/02/11). Lagi-lagi kekerasan yang melibatkan “geng motor” kembali terjadi. Aksi kekerasan ini bahkan menimbulkan kerusakan di Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Kota Pekanbaru. Kejadian yang berlangsung, Minggu (26/02) sekitar jam 03.00 WIB, bahkan dilakukan sebanyak dua kali oleh ratusan anak muda yang mengendarai sepeda motor.
GMNI Pekanbaru sangat prihatin atas terjadinya penyerangan terhadap Mapolres Kota Pekanbaru. Sebab peristiwa ini semakin mencoreng penegakkan hukum di Indonesia.
Betapa tidak, institusi yang diberi kepercayaan oleh rakyat untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat di serang oleh sekelompok masyarakat tanpa peduli dan takut terhadap hukum itu sendiri. Hal ini tentunya berdampak pada wibawa institusi Kepolisian Indonesia di mata rakyat. GMNI Pekanbaru dalam siaran pers yang diterima indonesiabicara meminta institusi Kepolisian untuk memberi perhatian lebih kepada kelompok-kelompok masyarakat yang sering melakukan tindakan anarkis.
Secara garis besar, dapat diasumsikan bahwa keberanian para anak muda tersebut tidak berdiri sendiri. Asumsi pertama, pengunaan obat-obatan terlarang dan minuman-minuman keras yang dapat memicu emosi para geng motor. Kedua ialah adanya gejala frustasi di kalangan para anak muda saat ini akan masa depan yang suram.
Terkait dengan tidak dapat sekolah atau tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, karena keterbatasan biaya pendidikan. Di samping itu, terlihat minimnya lapangan perkerjaan bagi para anak muda.
Secara sosiologi, terutama di kalangan anak muda rentan muncul sifat untuk menciptakan kekacauan dan kerusakan. Oleh karena itu GMNI Pekanbaru menghimbau Pemerintah lebih memperhatikan dan memperdayakan anak muda kepada kegiatan-kegiatan yang lebih positif sehingga dapat menunjang kreatifitas anak muda. (*)
Komentar