IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

FKUB Tangsel Gelar Seminar Lintas Agama

IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan, (15/07/10). Tangerang Selatan sebagai Kota yang heterogen sangat rawan konflik terutama dalam kehidupan beragama. Untuk mencegahnya Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Tangsel menggelar seminar yang membahas tentang lintas agama (15/07). Dalam seminar yang menghadirkan tiga pembicara ini dikupas permasalahan beragama di Kota Tangsel.

Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim menjelaskan kebebasan setiap pemeluk agama dalam melaksanakan ibadah merupakan hak asasi manusia dan sudah diatur oleh undang-undang maupun peraturan sehingga tidak bisa dilanggar. Idhal Kasim menyarankan kepada pemerintah membuat kebijakan yang lebih jelas berkaitan dengan perlindungan hak asasi setiap warga negara dalam menjalankan agama bagi pemeluknya.

“Peraturan-peraturan yang dianggap bisa menimbulkan masalah agar bisa direduksi. Sepanjang 2009 lalu ada sekitar 100 kasus sengketa berkaitan dengan pendirian tempat ibadah. Kasus tersebut mendominasi sekitar 75 persen laporan yang masuk ke Komnas HAM,” papar Ifdhal.

Persoalan ini, lanjut Ifdhal, disebabkan oleh belum tegasnya peraturan dalam SKB Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 tentang Pedoman Pendirian Tempat Ibadah disebutkan bahwa pendirian tempat ibadah harus mendapatkan izin dari masyarakat sekitar. “Yang terjadi kemudian adanya pertentangan karena perbedaan keyakinan yang dianut, sehingga malah menyebabkan masalah baru,” jelasnya.

Sementara itu pembicara lain dalam seminar yang bertempat di Aula Graha Widya Bhakti, Puspitek, Kec Setu, Kota Tangerang Selatan, Ka Kantor Kementrian Agama Kab Tangerang, H Agus Salim, mengatakan dalam pendirian rumah ibadah ada beberapa faktor yang harus diperhatikan diantaranya adalah peraturan/regulasi yang sudah ada dan faktor sosial kemasyarakatan di sekitar rumah ibadah. “Dalam perlindungan terhadap umat beragama tidak boleh dilakukan diskriminasi karena semua umat mempunyai hak yang sama dalam hukum,” ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Suparman Usman yang juga Ketua Forum FKUB Prop Banten mengingatkan kepada tokoh agama menjelang Pemilukada Kota Tangsel agar bisa menjadi penyejuk ditengah-tengah suhu politik yang sedang memanas, “Ulama dan tokoh agama jangan memanas-manasi masyarakat sehingga dapat terjadi bentrok dan konflik sosial,” katanya.

Suparman Usman berharap agar tokoh agama di Tangsel lebih baik tidak terlibat dalam politik sehingga dapat lebih netral dan merangkul seluruh lapisan masyarakat Tangsel. Selain itu dalam masa kampanye, Suparman Usman menyarankan agar tidak menggunakan tempat ibadah. “Dalam pelaksanaan kampanye nantinya agar menghindari penggunaan rumah-rumah ibadah”, harapnya.

Panitia Pelaksana Seminar ini, H Abdul Rozak menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan penyegaran kepada umat terutama menjelang Pemilukada. “Menjelang Pemilukada suhu politik memanas untuk itu kami gelar seminar ini untuk memberikan penjelasan kepada umat,” tandasnya. (rintho)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 5 + 15 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.