IndonesiaBicara-Lombok Utara, (21/05/10). Setelah sebelumnya di DPRD Kabupaten Lombok Utara (KLU) seluruh pasangan calon bupati dan wakil bupati memaparkan visi misi, kini giliran aliansi mahasiswa yang berencana mengadakan kegiatan serupa. Hamdanwadi yang saat ini tergabung dalam FKMLU ditemui wartawan saat pemaparan visi misi mengemukakan bahwa sesuai rencana pada 3 Juni 2010, di Lapangan Supersemar Tanjung, FKMLU akan bekerjasama dengan Aliansi Pembebasan Daulat Rakyat (Apadaya) untuk menyelenggarakan dialog terbuka membedah visi misi pasangan calon bupati dan wakil bupati KLU.
Kegiatan ini memiliki target untuk bisa dihadiri seluruh pasangan calon, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh adat dari seluruh daerah di Lombok Utara.
Kegiatan ini memiliki tema “Menuju KLU Yang Berdaulat Melalui Pemilukada Yang Demokratis”, dengan sub tema “Visi Misi Antara Basa Basi dan
Realisasi”.
Hamdanwadi menyatakan kegiatan ini tidaklah main-main karena dalam acara ini akan dipandu oleh panelis merupakan ahli dan pakar dibidangnya. Panelis yang akan hadir diantaranya ialah Dr Sukri, MHum (Pengamat Sosial Budaya), Dr Supriyanto Basuki (Ahli Ekonomi), Dr Galang Asmara (Ahli Hukum dan Pemerintahan), dr IK Grudug, MPH (Ahli Kesehatan), Afifudin, SSos (Pengamat Sosial Budaya), Dedy Mujadid Muas (Ahli Evaluasi Pembangunan Lokal).
Kegiatan ini bertujuan membangun budaya berpolitik dimasyarakat serta membangun komitmen pasangan calon dan menawarkan pembangunan yang
berlandaskan kearifan lokal sesuai visi misi dan konsep otonomi daerah.
Pihaknya tidak menginginkan jika di masa nanti setelah Pemilukada antara Tim Sukses dan pasangan yang menang terjadi pembedaan status, dimana yang sebelumnya sebagai Tim Sukses akan mendapat perlakuan lebih baik.
Untuk menciptakan suasana yang aman saat pelaksanaan acara ini, pihaknya telah memikirkan beberapa strategi. Hamdanwadi merasa yakin acara ini dapat berlangsung dengan lancar.
“Kami berupaya menciptakan kondisi yang kondusif saat pelaksanaan acara ini dimana setiap pasangan calon hanya diberikan kuota 100 orang pendukung, meskipun hingga saat ini ada beberapa calon yang kurang setuju,” ujarnya.
Masih di tempat yang sama, tokoh masyarakat yang cukup disegani yang tidak mau disebutkan identitasnya menilai kegiatan yang direncanakan FKMLU dianggap tidak penting. Saat ini masing-masing calon bupati dan wakil bupati secara langsung sedang melaksanakan dialog di tingkat masyarakat.
Ia juga mendapatkan informasi bahwa pihak KPUD akan melaksanakan hal yang sama. Dengan demikian, alangkah baiknya kalau KPUD sendiri yang akan melaksanakan kegiatan tersebut.
“Kalau memang benar KPUD sendiri yang melaksanakan, tentunya lebih independen dan masyarakat yakin bahwa KPUD yang paling tepat untuk melaksanakan kegiatan yang dimaksud,” tegasnya.
“Kita bukan bicara soal ketokohan atau latar belakang pendidikan seseorang dari mana dan dengan latarbelakang pendidikan apa. Yang terpenting adalah masyarakat yang lebih tahu tentang keempat figur pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati KLU yang kesemuanya merupakan putra asli daerah,” pungkasnya. (pul)
Komentar