IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Diskusi dan Louncing Dana Kampanye Bersama Ananta Wahana

Indonesiabicara.com—Kelapa Dua (31/07/2013)   Irama musik keroncong mendayu diantara riuhnya undangan yang hadir di tenda pelataran Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, di Kampung Babakan, Kelurahan Bonang, Kecamatan Kelapadua, Kabupaten Tangerang, Rabu (31/7), sore. Ratusan warga dari berbagai elemen yang hadir pun, menyimak irama khas, serta lengking suara penyanyi.

Demikian diskripsi situasi sebelum acara buka bersama (bukber) ala padepokan tersebut dimulai. Acara buka bersama yang dirangkai dengan acara diskusi, serta lounching dana kampanye legeslatif 2014.

Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis mengatakan, dalam acara bukber tersebut sengaja dihadirkan grup musik keroncong, yaitu sebagai bentuk kepedulian terhadap seni budaya, serta memberdayakan para seniman-seniman muda untuk bisa berkembang.

“Ini merupakan ajang siraturahmi antara padepokan dengan warga sekitar. Yang dalam hal ini kami selenggarakan dalam acara buka bersama,” ujar Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis Ananta Wahana saat diwawancarai, di sela-sela acara tersebut.

Ananta juga mengatakan, dalam acara buka bersama yang dirangkai dengan diskusi, serta lounching dana kampanye ini, sengaja dilakukan untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, agar tidak terjebak kepada money politic yang kotor, serta bagaimana memilih seorang pemimpin yang mempunyai integritas, kualitas, kapabelitas dan tidak menjadi pemimpin yang korup.
“Ini yang perlu diketahui oleh masyarakat, bahwa dalam memilih pemimpin, atau wakil rakyat itu harus tau kualitasnya. Jangan sampai masyarakat dicekokin dengan politik uang. Karena, praktek semacam ini hanya akan melahirkan pemimpin yang korupsi,” kata Ananta.

Sebagai politikus dan juga anggota DPRD Provinsi Banten, Ananta juga membuka besaran dana kampanye yang akan digunakannya maju dalam kompetisi memperebutkan kursi DPRD 2014 mendatang, yaitu sebesar Rp 52 392 911.
“Gaji saya di DPRD Provinsi Banten itu Rp 25 283 500, ditambah anggaran SPPD Rp 10jutaan perbulan, yang digunakan untuk 15 kegiatan. Itupun masih dipotong pertai 20 %. Dan, dari uang gaji tersebut, saya gunakan untuk kebutuhan keluarga, biaya sekolah anak-anak dan lain-lain,” paparnya.

Untuk itu, sebagai modal untuk maju kedalam kancah politik, menjadi legislatif, kata Ananta hanya membutuhkan sikap transparansi, serta keterbukaan kepada masyarakat.

“Dan yang paling penting adalah, bagaimana kita bisa memberikan pendidikan politik yang bersih kepada masyarakat. Supaya masyarakat tidak terjebak dalam politik uang, serta bisa memilih pemimpin yang bersih, dan tidan korup,” tandasnya.(Aditya/*)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 9 + 11 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.