
Komandan GMFH sekaligus Komandan Presidium, Boma menyatakan bahwa dalam organisasi diperlukan manajemen yang rapih agar dapat mengembangkan potensi para anggota.
“Untuk mengembangkan organisasi seperti KBM dalam hal kegiatan sosial, bisa dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dalam diri kader dan potensi wilayah serta selalu menggunakan konsep Kembali Kerumah Orang Tua, Berbicara Dengan Saudara Muda Tentang Apa Yang Bisa Lakukan Bersama. Kemandirian dalam orgnisasi adalah untuk mencetak seorang pemimpin,” terang Boma.
Karena menurutnya, organisasi mandiri adalah tempat bagi kader-kader berproses untuk mencetak karakter kepemimpinan yang tangguh.
Sementara Mantan presiden BEM Unma, Ilham berpendapat dengan adanya jalinan komunikasi antar organisasi mahasiswa (ormawa) maka dapat membuka jati diri mahasiswa dan memiliki wawasan kebangsaan, menjunjung tinggi persatuan dan solidaritas adalah pedoman gerak bagi kita semua.
“Mahasiswa harus dapat buat sesuatu dalam berbagai hal, karena mahasiswa adalah tulang punggung rakyat dan generasi masa depan,” tegas dia.
Untuk menguatkan argumentasi kedua pemapar sebelumnya dalam diskusi, Ketua Umum Saung Seni Unpam, Bernadectus Mega pradipta atau yang biasa disapa Ega menyatakan mahasiswa harus memiliki dasar gerak dalam organisasi.
“Dasar sebagai mahasiswa adalah Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai pemersatu mahasiswa dalam berorganisasi. Kita harus mempunyai kepercayaan yang akhirnya menimbulkan keyakinan, lalu kita ikhlas dalam berbuat sesuatu hal di brorganosasi,” singkat pria itu.
Menurut mereka, membentuk sebuah organisasi itu mudah tapi untuk mempertahankan, menjaga, dan memelihara lah yang sulit. Maka dibutuhkan rasa kepercayaan, soliditas, Solidaritas, keyakinan, dan keikhlasan.
Hendi biro keorganisasian UnMa menuturkan lembaga kemahasiswaa dan daya kreatif Mahasiswa dijamin oleh Undang-undang dan perguruan tinggi harus menjamin adanya organisasi kemahasiswaan.
“Sebagai titik kesimpulan, setiap mahasiswa harus berpijak kepada Pembukaan UUD 1945, Pancasila, Proklasmasi, dan Tri Sakti. Tentunya tanpa melupakan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat yang terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi”, pungkas Hendi. (Rin/Rls)
Komentar