IndonesiaBicara-Palangka Raya, 14 Agustus 2009. Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Kalimantan Tengah menyiapkan beras sebanyak 2.250 ton untuk mengantisipasi lonjakan harga beras di pasaran. Beras tersebut disiapkan untuk kegiatan operasi pasar di sejumlah kabupaten/kota.
“Bulog merencanakan penjualan beras sebanyak 2.250 ton melalui operasi pasar bila dinilai memasuki musim paceklik,” kata humas Bulog Kalteng, Dani Satrio, kemarin. Menurut Dani perkembangan harga beras di pasaran setempat baik tingkat grosir maupun pengecer hingga kini belum bergejolak sejak awal tahun hingga pertengahan tahun ini, dimana, harga beras untuk kualitas medium yang dipantau Bulog tercatat sebesar Rp 4.900 per kilogram pada Januari lalu dan hingga Juli lalu menjadi Rp 5.150 per kilogram.
Sementara untuk posisi persediaan beras yang dikelola Bulog Kalteng per 31 Juli lalu mencapai sebanyak 5.543 ton yang masih relatif aman untuk periode 3,7 bulan mendatang untuk memenuhi kebutuhan di 14 kabupaten/kota. “Stok itu direncanakan akan terus ditambah untuk mencapai ketahanan kebutuhan selama empat hingga lima bulan kedepan,” katanya.
Dengan perkembangan harga dan stok tersebut, Bulog telah melaksanakan kegiatan pengadaan beras lokal sebesar 20 ribu ton dalam tahun ini, yang sebagian telah mulai diserap. Dari jumlah yang akan diserap itu, sebanyak 9.766 ton beras berhasil direalisasikan untuk pengadaaan selama Januari-Maret lalu.
Penyerapan beras lokal tersebut, terbanyak berasal dari para petani di Kabupaten Kapuas yakni sejumlah 5.380 ton beras dari target 8.400 ton hingga akhir tahun, dan Palangkaraya sebanyak 1.700 ton dari target 4.500 ton. Daerah yang lain mulai menyerap beras lokal yakni Sampit sebanyak 1.000 ton dari target 1.600 ton beras, Buntok menyerap 850 ton dari target 2.000 ton, Muara Teweh menyerap 636 ton dari target 2.500 ton,dan Pangkalan Bun menyerap sebanyak 200 ton dari target 1.000 ton. (HH)
Komentar