Borobudur International Festival ‘The Revival of a World Wonder’
IndonesiaBicara-Magelang, 16 Juli 2009. Pembukaan Borobudur International Festival (BIF) yang diselenggarakan di Lapangan Gunadharma kompleks Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) dihadiri oleh duta besar negara sahabat antara lain Arab Saudi, Portugal, Lebanon, Rumania, Suriname, Kamboja, Kroasia, Afganistan, Rusia , dan Nigeria. Pembukaan ini dimeriahkan dengan tarian Peacock dari Kamboja. Selain itu, ISI Surakarta mempersembahkan maha karya tarian Prahitata Gunadharma.
Rencana setiap hari di panggung pentas seni akan ditampilkan empat kelompok kesenian lokal dan empat kesenian dari negara asing serta pertunjukan musik.
Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, dalam sambutannya mengatakan BIF rencananya akan digelar lima tahun sekali. “Jika digelar setiap tahun, malah akan menghilangkan spirit-nya,”. Peserta BIF diharapkan menjadi embrio dalam menjalin persahabatan, kerjasama seni dan budaya sehingga bisa menarik wisatawan dari negara masing-masing.
Sedangkan Jero Wacik, Menbudpar, mengatakan bahwa Borobudur adalah Keajaiban Dunia dinilai dari kesulitan arsitektur dan kesejarahannya. Beberapa tahun yang lalu Borobudur dianggap bukan keajaiban dunia karena ulah pihak swasta yang menggunakan polling sms dan internet, obyek wisata mana yang termasuk keajaiban dunia, padahal mengesampingkan nilai arsitektur dan kesejarahaannya. “Kita tetap yakin Borobudur adalah keajaiban dunia”. Tegasnya.
Dengan adanya BIF, Jero wacik berharap ada dampak positif bagi masyarakat sekitar Borobudur sehingga bisa menyejahterakan warga sekitar, seniman dan budayawan karena tanpa itu tidak ada artinya. “Budaya harus sejalan dengan pariwisata”. Ungkapnya.
Dalam pembukaan ini juga dilakukan penandatangan Perangko sampul Peringatan Borobudur International Festival 2009 oleh PT. Pos Indonesia. (Hidayat)
Komentar