Indonesia Bicara-Tangerang Selatan, (22/11/09). Tim Delapan sudah mengeluarkan rekomendasi kepada Presiden SBY terkait dengan kasus Bibit-Chandra. Mahasiswa sebagai kontrol sosial terus memberikan kritikan terhadap supremasi hukum di Indonesia
Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Kota Tangerang Selatan Rico Candra berpendapat Kasus Bibit-Chandra merupakan momentum untuk Pemerintah agar melakukan reformasi besar-besaran kepada lembaga hukum negara, seperti Polri dan Kejaksaan. “Masyarakat seperti dibohongi oleh janji SBY yang menggembor-gemborkan penegakkan supremasi hukum, yang ternyata lembaga hukum kembali tercoreng,” ucap Rico.
Tim Delapan tambah Rico, merupakan tim yang dibuat oleh SBY, apabila SBY tidak melaksanakan rekomendasi tim tersebut sama saja membohongi diri sendiri. Di sisi lain tugas yang sangat berat, setelah kasus ini selesai sudah menanti yaitu mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga hukum di Indonesia.
Aktivis Mahasiswa Tangerang Selatan ini berpendapat bahwa Pemerintahan SBY-Budiono merupakan politik akomodir, yang artinya semua kepentingan Partai Politik dipenuhi sehingga kita tidak dapat berharap banyak dari Parpol. “Dengan kondisi seperti ini diperlukan kontrol sosial dari LSM maupun gerakan-gerakan mahasiswa agar Pemerintah tidak keluar jalur,” tandasnya.
Pendapat dengan nada yang sama juga disampaikan oleh Aktivis BEM Institut Tekhnologi Indonesia (ITI) Nana Hidayat. Dia beranggapan kasus Pimpinan KPK Bibit-Chandra merupakan permainan elit politik dan tidak jelas siapa yang benar-dan siapa yang salah. “Dalam kasus ini masyarakat tambah dibodohi dan larut dengan kelakuan permainan Pemerintah, sangat disayangkan masyarakat semakin jauh dari hak-haknya,” jelas Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan bahwa sejak awal mahasiswa sudah tidak mendukung Pemerintahan SBY-Budiono, kasus ini merupakan salah satu yang dikawatirkan terjadi jika SBY-Budiono memimpin. Adanya permainan-permainan yang tidak menjunjung tinggi supremasi hukum. “Mahasiswa sebagai kontrol sosial tidak dapat berbicara banyak terhadap kasus ini, mahasiswa sudah tidak bisa memberikan masukan kepada Pemerintah, pergerakan yang harus dilakukan oleh mahasiswa saat ini adalah memberikan pendekatan kepada masyarakat untuk berperilaku positif,” tambahnya.
Sampai dengan saat ini Mahasiswa Tangerang Selatan belum melakukan aksi terkait dengan sikap SBY terhadap Rekomendasi Tim Delapan. Mereka masih menunggu, sikap apakah yang diambil oleh SBY pada Senin 23 November 2009 mendatang. (rinto)
Komentar