IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

ANTISIPASI PEREDARAN PENYAKIT MENULAR DARI HEWAN KEPADA MANUSIA

Indonesiabicara.com—PAGEDANGAN (22/09/2016) Permasalahan penyakit menular baru adalah penyakit baru yang belum pernah ada sebelumnya. Zoonosis adalah penyakit yang dapat menular dari hewan kepada manusia yang disebabkan oleh virus, bakteri, parasit dan jamur. Untuk membahas permasalahan tersebut Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO), menggelar seminar internasional dengan Thema “Tantangan dan peluang profesi dokter hewan dalam melindungi kesehatan global”, di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, kamis (23/9).

Salah satu pembicara, Direktur Kesehatan Hewan Kementrian pertanian, Drh. I Ketut Diarmita, MP, menjelaskan kepada Indonesiabicara.com, Faktor kemunculan penyakit menular baru antara lain adalah globalisasi yang mempercepat pergerakan lintas batas Hewan dan manusia. Perubahan ekologi dan perkembangan pertanian serta peningkatan populasi manusia dan perubahan perilaku manusia.
“Perubahan globalisasi lah yang mempercepat pergerakan penyakit menular dari hewan kepada manusia ataupun sebaliknya”, ujar I Ketut kepada wartawan.

Lanjutnya, Hampir sebesar 75 persen dari penyakit emerging dan re-emerging yang menjakiti manusia di abad 21 ini adalah zoonosis atau berasal dari hewan. Beberpa penyakit yang sudah menjadi ancamaan yang nyata saat ini antara lain HIV/AIDS, sindrom pernapasan akut parah (SARS), sindrom pernapasan timur tengah (MERS-CoV), virus flu burung H5N1 dan yang paling terbaru adalah virus Zika yang saat ini terjadi di wilayah singapura, lanjut I Ketut.

Pembicara lainnya, Direktur P2PTVZ, Kementrian Kesehatan, Drg Vensya Sitohang, MEPD, mengatakan, Ancaman EIDS dan Zoonosis adalah Ancaman nyata di Indonesia dan saat ini sudah diidentifikasi sebagai salah satu kantung atau Hotspot bagi penyakit menular baru di Asia. Berdasarkan belajar dari pengalaman pandemi Higly Pandemic Avian Influenza (HPAI), yang biasa dikenal sebagai flu burung di Indonesia, perlu ada pendekatan baru dalam mencegah dan mengendalikan penyakit menular baru dan zoonosis yang mengedepankan kerja sama lintas sektor dan multi disiplin ilmu di tingkat lokal, nasional dan global, yang disebut dengan pendekatan “One Health”, tuturnya.

Lanjutnya, One Health adalah upaya kolaborasi praktisi kesehatan dokter hewan, dokter, petugas kesehatan masyarakat dan beberapa ahli seperti epidemiologi, toksiologi dan ekologi, untuk mencapai kesehatan yang optimal bagi masyarakat, pertanian dan hewan ternak, satwa liar dan lingkungan. Sistem kesehatan masyarakat saat ini cenderung dilakukan secara vertikal, yaitu berfokus pada penyakit khusus yang umumnya berdampak pada manusia. Dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular khususnya zoonosis pendekatan kesehatan masyarakat saat ini dianggap tidak tepat karena tidak meperhatikan unsur kesehatan satwa liar dan hewan ternak.
“Seperti penyebaran penyakit antrax yang banyak berasal dari hewan sapi, berarti kita harus berfokus kepada hewannya dahulu bukan kepada manusianya, tetapi hewan tersebut yang harus mendapatkan pengobatan”, tandasnya. (Adit/*)

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 5 + 14 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.