IndonesiaBicara-Jakarta, 30 Juli 2009. Aksi damai oleh massa Benteng Demokrasi Rakyat (BENDERA) dengan Korlap Mustar Bona Ventura di depan eks kantor PDI Jl. Diponegoro 58 Jakarta Pusat dengan membagi-bagikan bunga kertas dan selebaran yang antara lain berbunyi “Jika biaya kampanye dari Texas Capital Corp, perusahaan Amerika. Yang menghitung suara adalah IFES (International Foundation for Electoral System) yang memantau pemilu adalah Yayasan Jimmy Carter, mantan presiden Amerika, dan yang diuntungkan ternyata jenderal yang berkali-kali dididik di berbagai kamp pendidikan militer Amerika. Lalu Indonesia sebenarnya milik siapa? Milik rakyat indonesia atau hanya menjadi negara bagian Amerika!
Siapa yang memainkan pergeseran kursi itu? Tentu dia yang paling diuntungkan yaitu SBY, karena partai lain suaranya berkurang, Partai Demokrat justru bertambah 30 kursi baru. Sekarang sempurna sudah kecurangan itu dan benar kata pejuang kita dulu, ketidakadilan hanya masalah waktu, masing-masing akan dapat giliran. Drakula bertampang ganteng dengan prilaku seolah kemayu itu mulai menampakkan taring dan mulai menghisap bukan darah tetapi fungsi kekuasaan. Saat ini musuh bersama seluruh partai sudah ada yaitu SBY. Dengan 180 kursi di DPR sementara PKS, PAN dan PPP juga tiap partai lainnya diadu domba dengan kader-kadernya sendiri. Demikian bunyi lain dari isi selebaran “Indonesia Pasti Menang”
Aksi berlangsung dari jam 12.00 dan berakhir jam 13.30 WIB aksi damai oleh massa BENDERA tidak mengganggu lalu lintas atau pengguna jalan lainnya dan tetap mendapat kawalan dari aparat Polres Jakarta Pusat yang hanya duduk santai sambil membaca selebaran yang dibagikan oleh massa BENDERA. (inong/yani)
Komentar