IndonesiaBicara.com-Tangerang Selatan (11/10/2012). Memperingati HUT Provinsi Banten yang ke-12 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata beserta Dharma Wanita Persatuan Prop. Banten menggelar Gebyar Wisata Banten 2012. Bertempat di Atrium Forum Summarecon Mal Serpong (SMS) 2, Gebyar Wisata Banten 2012 diadakan. Atrium tersebut pun dipenuhi pernak pernik khas daerah dari kabupaten dan kota di provinsi Indonesia. Seperti daerah Bangka, Kalimantan Tengah, Bengkulu, dan berbagai wilayah lainnya.
Untuk stand Banten, stand bernama Dharma Wanita Banten itu menyediakan berbagai macam cinderamata khas. “Dan ini dilombakan, ini sudah sampai pada tahap final, ada 15 finalis terbaik yang masuk pada sesi ini,” ujar Pipih S.Muhadi, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Banten.
Menurut istri dari Sekretaris Daerah Provinsi Banten Muhadi, lomba cinderamata khas Banten itu diikuti sedikitnya 38 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan dikhususkan untuk Dharma Wanita. Mereka pun membuat banyak sekali kerajinan yang menciri khaskan daerah, seperti pembatas buku berbentuk badak berculah satu, tempat handphone, tas, maupun sendal bermotif batik Banten, hingga boneka Barbie yang diberi nama Cukin.
“Dalam membuat berbagai kerajinan tangan ini, ibu-ibu Dharma Wanita menggaet para pengrajin unggulan didaerahnya masing-masing,” ujarnya. Jika terpilih menjadi pemenang, dikatakan Pipih, pengrajin yang membuat kerajinan tersebut akan dibimbing untuk memproduksi massal, sebagai cinderamata khas Banten.
Hal tersebut juga diamini oleh Ajak Moeslim selaku Kadisporabudpar Provinsi Banten. Menurutnya, dengan adanya perlombaan dan pameran cinderamata khas Banten, akan bertambah variasi oleh-oleh dari wilayah ini.
“Sebelumnya kan hanya miniatur menara Masjid Banten lama saja, kini dengan adanya lomba cinderamata khas Banten akan banyak variasi oleh-oleh yang akan dibawa pulang para pelancong setelah pulang dari sini,” jelas Ajak.
Ajak pun mengakui, saat ini ribuan pengrajin cinderamata atau oleh-oleh khas Banten terkendala pada pemasarannya. Dengan adanya Gebyar Banten 2012 ini, para pengrajin bisa dengan mudah memasarkannya ke pengunjung mal maupun ke peserta pameran lain yang berasal dari luar wilayah.
“Sementara ini kami juga sudah membina beberapa pengrajin andalan. Sebut saja pengrajin cincin aki di Lebak, pakaian adat Baduy, batik Banten, angklung, dan beberapa kerajinan yang sudah kami bawa
go international,” ungkap Ajak.
Dalam kegiatan Gebyar Banten 2012 sendiri, atrium Circle yang berada di area Down Town Walk, menjadi lokasi pembukaan. Sekitar 24 pasang finalis Kang dan Nong Banten memperagakan busana batik hasil rancangan Sancaya Rini dari KANWIDA Natural Dyed Batik.
“Semua yang diperagakan adalah batik khas Banten, baik tenun lokal dan menggunakan pewarnaan dari tumbuhan biodiversity Indonesia,” jelas Sancaya Rini, sang perancang. Kegiatan Gebyar Wisata Banten 2012 sendiri, rencananya akan digelar hingga tanggal 14 Oktober mendatang. (AN/rintho)
Komentar