IndonesiaBicara-Rangkasbitung (14/10). Dalam acara rapat koordinasi yang diadakan oleh Komisi Penanggulangan AIDS di Badan Pemberdayaan Keluarga Berencana Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPKBMPD) Kabupaten Lebak, ternyata hanya 31 kasus yang tertangani. “Ya memang kita kekurangan tenaga medis dan relawan untuk menanggulangi masalah tersebut, namun dengan adanya Rakor ini kita membangun komitmen antara instansi-instansi terkait dengan para relawan, dan sebagai upaya untuk membantu pencegahan HIV/AIDS di Lebak,” ujar Kabid KBKR, Tajudin Y kepada IndonesiaBicara.
Menurutnya, sedikitnya kasus yang ada dikarenakan orang-orang yang beresiko tinggi terkena HIV AIDS masih belum mau untuk berkonsultasi, hal ini kemungkinan karena masih takut dan malu apabila orang tersebut memang benar-benar terkena HIV/AIDS.
Berdasarkan data, dari tahun 2000 hingga tahun 2009 telah ditemukan 31 kasus HIV/AIDS di Lebak dan yang terkena penyakit ini adalah usia produktif sekitar 18-40 tahun.
“Hambatan yang dirasakan saat ini di Lebak adalah belum mempunyai tempat untuk rehabilitasi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dan masih terbatasnya tenaga medis ahli serta masih lemahnya kemampuan para relawan untuk berkomunikasi dengan orang-orang digolongkan beresiko tinggi terkena HIV/AIDS,” imbuhnya.
Komentar