IndonesiaBicara.Com-SETU (21/01/15). Siswa-siswi di Tangerang Selatan (Tangsel), diminta agar tidak galau, karena remaja yang bimbang dan tidak memiliki banyak pengetahuan merupakan incaran kelompok radikal untuk direkrut sebagai anggotanya.
Demikian dikatakan Kepala Badan Kesbangpol Tangsel Salman Faris saat menjadi pembicara dalam kegiatan Diskusi Menangkal Radikalisme, dengan tema “Mengenal dan Menanggulangi Bahaya Radikalisme di Kalangan Pelajar”, Rabu (21/1).
Diskusi yang digelar oleh Yayasan Al-Kahfi ini berlangsung di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Setu, Kota Tangsel, dihadiri sedikitnya 300 siswa-siswi dari sekolah menengah atas dan sederajat se-Tangsel.
Menurut Salman Faris, ada dua faktor yang menyebabkan remaja terekrut oleh kelompok radikal, yaitu Faktor ketidaktahuan atau kegalauan sehingga ketika kelompok radikal memberikan pemahaman maka akan mudah diikuti. Faktor kedua adalah ekonomi yang kurang, sehingga mudah diiming-imingi kesejahteraan bagi yang mau mengikuti kelompok radikal.
“Untuk itu kepada para siswa agar mau mempelajari Al-Quran dan Hadist serta dipelajari secara utuh, karena terorisme memahaminya secara terputus-putus. Selain itu Kelompok radikal sangat tidak sesuai dengan budaya Indonesia yang jauh dari kekerasan”, paparnya
Sementara itu pembicara dari Kepolisian yaitu Aiptu Arifin Darto menuturkan bahwa kelompok radikal yang berkembang saat ini adalah ISIS. Dimana kelompok radikal ini mulai mengarah kepada generasi muda untuk direkrut sebagai anggota.
“Untuk itu kepada siswa-siswi agar mewaspadai perekrutan tersebut. Jangan mudah mengikuti ajakan pengajian yang sesat”, ungkapnya.
Pihaknya mengajak kepada dunia pendidikan untuk meningkatan partisipasi sosial dengan mendorong peran serta masyarakat dalam pemahaman karakter bangsa serta melakukan revitasilasi kearifian budaya lokal.
“Aparat keamanan saat ini juga mulai melakukan pemetaan terhadap daerah yang menjadi basis kelompok radikal. Kemudian bekerjasama dengan organisasi moderat seperti NU dan Muhammadiyah untuk melakukan counter terhadap kelompok radikal tersebut”, jelas Arifin
Dalam kesempatan yang sama Ruslan yang merupakan Perwakilan Dinas Pendidikan Tangsel menghimbau kepada siswa-siswi agar mewaspadai pengajian kelompok radikal yang sangat mudah mengkafirkan muslim lainnya dan menganggap jika ada pimpinan yang tidak sesuai dengan Syariat Islam adalah toghut.
“Ajaran Islam sesungguhnya adalah ajaran yang selalu mengajarkan kedamaian bukan dengan kekerasan karena kekerasan pasti membawa kerusakan dimuka bumi”, katanya.
Ruslan juga menghimbau agar para guru juga peduli dengan tingkah laku para siswanya.
“Jika ada siswa yang mulai tertutup dan menurun prestasinya maka harus cepat didekati jangan sampai terekrut kelompok radikal. Dan kepada siswa agar tidak terombang-ambing dan mengikuti kelompok-kelompok radikal serta jangan mudah percaya dengan ajakan masuk sorga”, ujarnya.
Ketua Panitia kegiatan, Rohmatul Laily, menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk mencegah agar para generasi muda tidak terjerumus masuk kedalam kelompok radikal yang menyesatkan.
“Yayasan Al-Kahfi yang bergerak dibidang sosial dan pendidikan, sangat peduli dengan generasi muda di Tangsel, jangan sampai terbawa oleh ajaran sesat”, pungkasnya (Rin)
Komentar