IndonesiaBicara - Jurnalisme Independen Rakyat Indonesia

Wabup I Made Sukerana Tinjau Sumber Air Baru di Pempatan

IndonesiaBicara-Amlapura, (22/07/11). Wakil Bupati Karangasem I Made Sukerana meninjau pemberdayaan sumber mata air baru di Dusun Pemuteran Desa Pempatan, (21/07) bersama anggota DPRD asal setempat I Nengah Dharma didampingi Camat Rendang AA Gede Surya Jaya, Kabid Pengairan PU I Nyoman Sutirtayasa, Humas Setda, Perbekel Pempatan dan sejumlah tokoh masyarakat setempat.

Sumber mata air Tirta Tamba di Dusun Pempatan telah diketahui sejak tahun 1980 namun hingga kini tidak dihiraukan, padahal masyarakat di lingkungan setempat masih kesulitan air. Air yang dikenal sebagai tirta tamba menurut warga setempat digunakan untuk keperluan konsumsi, MCK, kebutuhan untuk menyiram tanaman serta untuk keperluan ternak lainnya.

Debit air rembesan tebing tersebut dikatakan aneh karena pada musim kemarau airnya membesar sedangkan pada musim hujan, debit airnya mengecil. Keanehan tersebut selama ini ditanggapi dingin oleh warga namun belakangan mendapat perhatian dari Pemkab Karangasem dalam hal ini Wakil Bupati I Made Sukerana, atas inisiatif anggota DPRD Karangasem I Nengah Dharma.

Wabup I Made Sukerana mengatakan, kondisi alam Desa Pempatan yang masih lestari dengan pepohonan yang menghijau dan ternak yang gemuk mengindikasikan tingkat kesuburan alam masih tergolong baik. Untuk kebutuhan akan penampungan air nantinya bakal dirancang pembangunan bak penampung air berikut bangunan pelengkap lainnya.

Dengan diberdayakannya sumber air yang berasal dari rembesan tebing maka kesulitan air yang dialami warga selama ini bisa diatasi. Air sebagai bagian kebutuhan primer masyarakat merupakan kebutuhan dasar yang selayaknya dapat dipenuhi.

Pemerintah Kabupaten selama ini sudah berhasil membangun infrastruktur air secara besar-besaran dengan membangun jaringan pipa telaga waja, pembangunan sejumlah distribusi air dari berbagai mata air yang besar serta membangun pola penampungan air berupa embung-embung, keseluruhannya tidak kurang menelan dana ratusan milyar baik bersumber dari Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kabupaten.

Didalam sistim pengelolaan air nantinya agar dapat diberdayakan oleh 4 kelompok subak atau tempekan meliputi Tempek Samuh, Pedaringan, Tengah dan Lebah seluruhnya berjumlah 458 KK.

Menurut salah satu tokoh masyarakat I Ketut Muliana, kepercayaan warga bahwa sumber air tirta tamba terkait dengan penyungsungan Pura Pedaringan dengan stana Ida Betara Puseh Mutering Jagat sehingga diyakini air tersebut berkhasiat terlebih keberadaannya aneh, mengecil di musim hujan dan membesar di musim kemarau.

Anggota DPRD Karangasem I Nengah Dharma mengatakan, mengingat kondisi kesulitan air di daerah pegunungan dan pedalaman masih dirasakan warga, maka aleternatif memberdayakan sumber air dari mata air tamba tirta layak dimanfaatkan. Untuk itulah pihaknya mengundang Wakil Bupati Karangasem untuk bisa membantu warga di Dusun Pemuteran Desa Pempatan.

Sementara itu I Nyoman Sutirtayasa dari Dinas PU Kab Karangasem mengatakan, secara teknis, debit sumber air tersebut sebesar 0,66 liter per detik, nantinya bakal dibantu dari perencanaan Pemkab Karangasem. Diharapkan pengelolaan air nantinya bisa dikordinasikan dengan pengguna air melalui sistim kontribusi. (*)

Ia prihatin sebab selama ini warga membeli air tangki dengan harga mencapai Rp 120 ribu.

Tinggalkan Balasan

 

 

 

Anda dapat menggunakan penanda HTML berikut

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

What is 6 + 9 ?
Please leave these two fields as-is:
PENTING! Untuk melanjutkan Anda harus menjawab pertanyan di atas.