IndonesiaBicara-Lombok Utara, (29/05/10). Sebagai upaya solidaritas mahasiswa dalam penyelenggaraan Pemilukada Kabupaten Lombok Utara (KLU), beberapa mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Lombok Utara (FKMLU) melaksanakan aksi damai mendukung penyelenggaraan Pemilukada yang damai dan bersih. Aksi yang dilakukan didepan gedung KPU ini diisi dengan orasi dan pembagian selebaran.
Aksi ini ditujukan pada KPU Lombok Utara dan Panwaslu Kabupaten selaku penyelenggara Pemilukada meskipun ketika aksi berlangsung, kantor dalam
keadaan kosong karena hari libur.
Ketua FKMLU, Hamdanwadi yang juga orator dalam aksi ini mengemukakan KPU harus menjaga netralitas dalam melaksanakan Pemilukada KLU sebagai amanat pemekaran hingga terbentuknya pemerintahan yang definitif, dan masyarakat juga diberikan pemahaman berdemokrasi yang benar.
Disamping itu, anggaran Pemilukada KLU sangat besar dan merupakan uang rakyat, sehingga jangan disalahgunakan. Menurutnya aksi ini merupakan aksi solidaritas masyarakat kepada penyelenggara Pemilukada dalam hal ini KPU dan Panwaslu.
“Meskipun dalam kesempatan ini tidak ada pihak KPU dan Panwas yang menemui, kami berharap ini menjadi simbol kepedulian mahasiswa untuk proses Pemilukada di KLU,” harapnya.
Salah satu materi dalam selebaran yang dibagikan menyatakan bahwa masyarakat masih terjebak pada euforia kebebasan dari kabupaten induk, dan Pemilukada KLU sebagai momen pertama diharapkan mampu memberikan pemahaman politik kepada masyarakat untuk tidak terjebak dalam politik kekuasaan semata.
Menurut Hamdanwadi diperlukan pembelajaran politik yang benar, sehingga pada kesempatan ini pihaknya juga melakukan sosialisasi kegiatan mahasiswa berupa Dialog Terbuka Membedah Visi Misi Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara yang akan dilaksanakan pada 3 Juni 2010 mendatang.
“Melalui kegiatan tersebut diharapkan masyarakat secara netral dapat mengetahu visi-misi yang dijabarkan pasangan calon, tanpa ada ikatan emosional ataupun materi. Sehingga akan dihasilkan pemimpin yang sesuai dengan keinginan masyarakat,” ujarnya.
Hamdanwadi juga menyatakan banyak pihak menyangsikan kegiatan yang dirancang mahasiswa tersebut, karena terkesan mengetes kemampuan pasangan calon.
“Tidak ada upaya tersebut (tes kemampuan-red), dalam dialog tersebut kami akan mendatangkan narasumber yang kompeten dibidangnya, sehingga dapat memberikan pertimbangan bukan penghakiman,” katanya.
Aksi mahasiswa mendapat pengawalan yang ketat dari kepolisian setempat. Kapolsek Tanjung, AKP Ahmad, SH yang menemui mahasiswa berharap untuk selanjutnya ada pemberitahuan ke Polres terkait dengan rencana aksi .
“Bahkan jika merasa kesulitan dapat memberikan tembusan hingga ke Polsek,” ujarnya.
Ketua Panwaslu KLU, Lalu Yanis Maladi, SSos yang dihubungi wartawan menanggapi aksi tersebut mengemukakan seyogyanya masyarakat KLU saat
ini proaktif, cerdas, dalam menawal penyelenggaraan Pemilukada. Lalu Yanis menyadari bahwa personil Panwaslu sangat terbatas sehingga pengawasan tidak dapat dilakukan pengawasan secara maksimal.
“Kami butuh peran masyarakat jika menemukan pelanggaran silahkan melaporkan dengan disertai saksi dan bukti,” imbuhnya. (pul)
Komentar