
Infrastruktur jalan kurang memadai, menyulitkan aktivitas para transmigran asal Jawa Barat di Morotai.
IndonesiaBicara-Morotai, (22/07/11). Warga transmigrasi SP III asal Jawa Barat yang berada di Morotai mengeluh mengenai lahan pemukiman yang mereka tempati. Saat ini lahan tersebut masih tersangkut permasalahan dengan warga pribumi yang mengklaim lahan tersebut belum diganti rugi oleh Pemda.
Selain masalah tersebut, bantuan pupuk dan bibit juga tidak maksimal disediakan sehingga menyulitkan para transmigran untuk menopang hidup mereka. Fasilitas lainnya seperti sarana air bersih, tempat ibadah, sekolah dan infrastruktur jalan juga tidak sesuai dengan harapan sehingga banyak warga transmigran yang berkeinginan untuk kembali pulang ke kampung halaman mereka.
Menurut Suarno selaku Ketua Kelompok Petani Subang, kegiatan bercocok tanam yang dilakukannya ternyata tidak dapat untuk menopang hidup sehingga banyak anggota kelompoknya yang mengeluh. Selain itu, selama ini penggarapan lahan kerap mendapatkan tentangan dari penduduk lokal karena belum diganti rugi oleh Pemda.
“Program Transmigrasi di SP III sama dengan menghambur-hamburkan uang negara karena warga hampir tujuh bulan menempati tidak ada hasilnya,” ungkap Suarno.
Janji Bupati sampai saat ini belum juga terealisasi dan infrastruktur jalan tidak dapat ditempuh dengan baik. Apabila hujan, jalan tersebut tidak dapat dilalui karena sebagian jembatan belum dibuat.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Mansur, Ketua Kelompok Petani Bekasi, dirinya meminta kepada Pemerintah Pusat dan Kementerian Transmigrasi untuk secepatnya menangani transmigran asal Jawa Barat yang berada di Morotai. Jika sampai bulan Oktober 2011 belum juga ada perhatian dari Pemerintah, dirinya beserta anggota kelompok petani asal Bekasi akan keluar dari pemukiman transmigrasi. (*)
Komentar