IndonesiaBicara.com-Fakfak, (18/03/11). Sekitar 20 orang dari marga/fam Ndandarmana yang dipimpin Clifford Ndandarmana (Kepala Fam Ndandarmana), pagi tadi memasang sasi adat di tiga bangunan sekaligus yaitu di gudang PT Altus, Rumah Negara, dan Gedung Winder Tuare.
Pemasangan sasi adat ini merupakan aksi lanjutan atas pemasangan papan peringatan pelarangan beraktifitas di tanah adat fam Ndandarmana, karena pihak perusahanaan daerah Mbiah Pohi yang mengelola gudang dan pemerintah daerah tidak bisa menunjukkan surat pelepasan adat atau hak ulayat atas ketiga bangunan tersebut.
Clifford mengatakan bahwa pemasangan sasi adat dilakukan karena pihak-pihak terkait tidak memperhatikan peringatan yang telah diberikan oleh fam Ndandarmana, dimana Clifford sebagai kepala klan Ndandarmana ingin melihat apakah bangunan yang ada diatas tanah adat fam Ndandarmana tersebut telah memiliki sertifikat dan surat pelepasan adat.
Fam Ndandarmana menginginkan pembahasan hal tersebut apabila memang bangunan tersebut belum memiliki surat pelepasan adat. Apabila tidak ditanggapi, fam Ndandarmana mengancam akan memproses perkara ini baik melalui pengadilan adat maupun pengadilan negeri, bahkan kalau perlu akan disita oleh adat.
Akibat pemasangan sasi ini, kegiatan rumah negara yang merupakan rumah dinas Bupati Fakfak, gedung Winder Tuare, dan gudang PT Altus terhenti untuk sementara. Sasi yang dipasang ini dipercaya mempunyai kekuatan gaib oleh masyarakat Fakfak. Diyakini, apabila ada yang berani mengambil atau mencabut sasi adat, maka orang tersebut akan terkena penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh siapapun kecuali oleh fam yang memasang sasi tersebut. (*)
Komentar